PALOPO, KOMPAS.com – Sedikitnya ada 209 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel), dalam sepuluh bulan terakhir, Januari-Oktober 2021.
Dari 209 kasus tersebut, dua orang di antaranya meninggal dunia.
Baca juga: Data Kasus DBD di Cianjur, 2 Anak Meninggal Dunia
Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Palopo, San Ashari mengatakan, kasus DBD terbanyak di Kecamatan Wara Timur, Kota Palopo.
“Korban pertama berada di Kelurahan Pontap yang kasusnya terjadi pada bulan April, sementara 1 korban lagi terjadi di Kelurahan Temmalebba,” kata Ashari saat dikonfirmasi, Rabu (27/10/2021).
Ashari menambahkan, kasus DBD pada tahun 2019 mencapai 107, dan 2018 mencapai 208 kasus.
Untuk itu, mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan guna memutus penularan DBD yang terus mewabah.“Tim memfokuskan melakukan pengasapan (fogging) di Kelurahan Wara Timur dan Wara yang diduga memiliki banyak jentik nyamuk Aedes Aegypti,” ucap Ashari.
Selain itu, warga diminta menerapkan 3M yakni menguras, menutup, dan menguburkan barang bekas yang dapat menghasilkan jentik nyamuk DBD.
“Mengingat beberapa pekan terakhir ini kasus semakin meningkat, tentu untuk mencegah terjadinya kasus- kasus baru DBD, kami harap masyarakat terlibat aktif dalam menjaga lingkunnya,” ujar Ashari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.