KOMPAS.com - Sejumlah selebaran tampak tertempel di markas Resimen Mahasiswa (Menwa) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah.
Selebaran tersebut antara lain bertuliskan "Justice for Gilang", “Kapan Keluar Goa", dan “Bubarkan Bubarkan Bubarkan Hancurkan”.
Penempelan selebaran itu diduga dilakukan mahasiswa selepas menggelar aksi solidaritas untuk Gilang Endi Saputra pada Senin (25/10/2021) malam.
Baca juga: Mahasiswa UNS Solo Meninggal Dunia Setelah Ikuti Diklatsar Menwa
Gilang Endi Saputra (21) meninggal dunia saat mengikuti Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Pra Gladi Patria XXXVI Menwa UNS.
Mahasiswa D4 Program Studi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Sekolah Vokasi UNS Solo itu tutup usia pada Minggu (24/10/2021).
Berdasarkan hasil otopsi jenazah yang diterima Kepolisian Resor Kota (Polresta) Solo, Jumat (29/10/2021), Gilang meninggal akibat adanya kekerasan benda tumpul.
"Dari hasil otopsi disimpulkan bahwa penyebab kematian (Gilang) karena luka akibat kekerasan tumpul yang menyebabkan mati lemas," ujar Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, Jumat.
Baca juga: Paman Ungkap Kondisi Terakhir Mahasiswa UNS yang Tewas Saat Diklatsar Menwa: Mukanya Lebam
Usai diotopsi, jenazah Gilang dibawa ke rumah duka di Dukuh Keti, Dusun Nglegok, Desa Dayu, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Jasad Gilang dimakamkan pada Senin.
Menurut penuturan paman Gilang, Sutarno, wajah keponakannya mengalami lebam.
"Mukanya lebam terus di pipinya kayak ada darah kering. Terus entah dari mana keluar cairan bening," ucapnya, Senin.
Baca juga: Mahasiswa Meninggal Saat Diklatsar Menwa UNS, Keluarga Minta Polisi Usut Tuntas Kematian Gilang
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.