Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 ABK Indonesia Terlantar di Guam AS karena Kapal yang Dibawanya Belum Ada yang Beli

Kompas.com - 29/10/2021, 18:13 WIB
Andi Hartik,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Sembilan awak kapal MV Voyager terlantar di perairan Pulau Guam, Amerika Serikat (AS) karena kapal tersebut belum ada yang membeli.

Sebab, kapal milik warga Kanada tersebut dibawa dari Bali menuju Guam untuk dijual.

Sampai saat ini, awak kapal tersebut masih berada di atas kapal.

Kapal yang sudah bersandar di pelabuhan belum bisa ditinggalkan berdasarkan pada kebijakan otoritas setempat.

"Kronologinya kapal berangkat dari Bali ke Guam dengan tujuan pengiriman kapal untuk dijual. Sampai sini (Guam) kapalnya tidak ada yang membeli," kata Ali Akbar Cholid (27), salah satu awak kapal melalui pesan singkat, Jumat (29/10/2021).

Baca juga: Kapal Terlantar 5 Bulan di Guam AS, Istri ABK: Sedih, Waktu Lahiran Cuma Video Call

Mereka sudah lima bulan terlantar di atas kapal. Selama lima bulan itu juga mereka tidak menerima gaji.

"Berhubung kapal tidak ada yang membeli, pihak owner tidak bisa membayar gaji dan tidak bisa memulangkan kru. Sudah lima bulan lebih kru tidak digaji dan semua kru di sini ingin kembali ke Indonesia," kata dia.

Pihaknya sudah melaporkan kejadian itu kepada Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Los Angeles dan federasi pekerja transportasi internasional.

"Kami di sini juga sudah laporan ke ITF (International Transportation worker's Federation) sama KJRI semua sudah ada tanggapan mulai dua bulan lalu dan mereka semua sedang mengusahakan kami untuk dipulangkan," kata dia.

Saat ini, mereka belum bisa pulang karena kapal yang dibawanya tidak boleh ditinggalkan tanpa awak sebelum kapal bersandar pada posisi yang aman. Hal ini berdasarkan pada kebijakan otoritas setempat.

 

"Untuk info sekarang yang saya dapat, menunggu kapal diikat di tempat yang aman, satu-satunya ya di-dock dan ada yang mengawasi. Baru kapal bisa ditinggalkan tanpa kru. Karena Bulan Agustus-Desember biasanya ada musim taifun. Dari sini masih belum dapat izin dari otoritas sini. Kalau tiket sudah siap," ujar dia.

Diketahui, sembilan warga Jawa Timur terlantar di atas kapal di perairan Pulau Guam, pulau yang ada di bagian barat Samudera Pasifik dan masuk dalam wilayah teritori Amerika Serikat (AS).

Baca juga: Cerita 9 ABK Asal Jatim Telantar di Perairan Guam AS, Mengaku 5 Bulan Tak Digaji dan Tak Bisa Pulang

Mereka terlantar di atas kapal MV Voyager yang dibawanya dari Pulau Bali. Kapal itu hendak di antar ke pembeli di Pulau Guam.

Sembilan awak kapal itu yakni Ali Akbar Cholid (27) asal Kota Batu, Agus Brigrianto (54) asal Kota Batu, Bambang Suparman (56) asal Kota Malang, Gunawan Soeharto (54) asal Kota Malang, Dicky Wahyu (25) asal Kota Malang dan Fajar Nur (30) asal Kabupaten Malang.

Selain itu juga ada Fery Sujatmiko (50) asal Blitar, Yusman Shobirin (54) asal Sidoarjo, dan Muhamad Khafid (26) asal Lumajang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com