Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Exsi Rintis Warung Emak, Berawal Modal Rp 250.000 hingga Punya Omzet Rp 20 Juta Sehari

Kompas.com - 29/10/2021, 16:58 WIB
Bagus Supriadi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com – Exsi Dwiyanti, warga Jalan Pandjaitan, Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Sumbersari, tak menyangka usaha Warung Emak yang dirintisnya berkembang seperti sekarang.

Tak ada yang menyangka, usaha warung makan itu dimulai dari dapur rumahnya.

 

“Saat itu hanya jual makanan sesuai order dari rumah,” kata dia saat berbincang dengan Kompas.com di Warung Emak, Jalan Pajajaran, Jumat (29/10/2021).

Sekarang, warung makanan tersebut sudah mampu memperkerjakan 15 orang. Bahkan, ia juga baru membuka cabang baru di Malang.

Dalam sehari, Exsi mampu menjual sekitar 1.500 porsi makanan. Omzet kotor yang diperoleh dari menjual makanan tersebut mencapai Rp 20.000.000 setiap harinya.

Hasil keuntungan usaha tersebut digunakan untuk berbagai kepentingan. Seperti mendaftar haji dan bersedekah untuk warga kurang mampu.

Kisah Awal Mulai Berbisnis

Perjalanan perempuan yang akrab disapa Exsi itu dimulai pada 2015. Saat itu, ia berhenti bekerja dari rumah sakit swasta di Jember.

Baca juga: Menantu Bupati Jember Tarik Sumbangan dari Camat untuk Sepak Bola, Begini Penjelasan Dispora

“Saya dan suami sama-sama bekerja di rumah sakit, saya diminta berhenti kerja," terang dia.

Ia diminta untuk menjaga anaknya di rumah. Untuk itu, ia patuh dengan permintaan suaminya tersebut.

Namun, karena sudah terbiasa bekerja, Exsi merasa tak nyaman hanya berdiam diri. Akhirnya, ia mencoba merintis usaha menjual makanan dari rumahnya.

Exsi Dwiyanti saat berada di dapur warung emak Jember. DIa sukses menjual makanan dengan omzet Rp 20 juta per hari Kompas.com/Bagus Supriadi Exsi Dwiyanti saat berada di dapur warung emak Jember. DIa sukses menjual makanan dengan omzet Rp 20 juta per hari

Kegiatan itu ia mulai setelah mendapat izin dari suaminya. Ia memilih menjual makanan karena memang memiliki hobi memasak.

“Dulu hanya sesuai order, kalau ada yang pesan saya masak,” tutur dia.

Beberapa bulan kemudian, Exsi mulai memasak setiap hari. Ia mencoba konsisten menyediakan makanan setiap hari. Sehari, pembeli hanya sekitar lima orang.

“Kadang ada satu hari full tidak ada pembelinya,” ucap dia.

Ia tak ingin masakan itu basi di rumahnya. Akhirnya, masakan tersebut dibungkus dan dibagikan kepada warga yang membutuhkan. Seperti tukang becak yang ada di dekat rumahnya.

“Besoknya kami masak fresh lagi,” ujar dia.

Kendati ada yang belum terjual sama sekali, Exsi tak menyerah. Ia tetap memasak untuk dijual. Saat itu, ia mengajak satu karyawan untuk membantunya.

“Tahun 2017 saya coba masukkan jualan di Go Food,” aku dia.

Saat itu, jualannya semakin dikenal masyarakat. Bahkan, ia memindahkan usaha itu ke sebuah ruko di Jalan Padjajaran. Warung makan itu pun diberi nama Warung Emak. 

Penamaan itu memiliki alasan sederhana, banyak yang memanggilnya Emak saat bertransaksi. Ruko kecil itu dibanjiri pembeli.

“Kalau bulan Ramadan sampai antre dan macet yang mau beli,” kata dia.

Baca juga: Gaduh Isu Persaingan Capres PDI-P, DPC Jember: Kami Dilarang Ikut-ikutan

Karena ruko terlalu kecil, akhirnya ia pindah tempat ke pekarangan milik suaminya yang cukup luas.

Para pelanggan warung emak Jember saat memesan masakan baik secara offline maupun online Kompas.com/Bagus Supriadi Para pelanggan warung emak Jember saat memesan masakan baik secara offline maupun online

Pembeli Kangen Masakan Emaknya

Ia mengaku makannya yang dijualnya memiliki keunggulan sambal. Banyak pembeli merasa terkenang dengan masakan ibu masing-masing. Sebab, sambal yang disajikan seperti sambal dibuat di rumah pada umumnya.

“Menunya seperti sambel teri, sambal pete, sambel tempe dan tahu,” ucap dia.

Dalam sehari, Exsi menghabiskan 50 kilogram cabai. Ketika cabe mahal, ia tidak mengurangi porsi sambalnya.

Exsi merasa menu yang disajikan tersebut mewakili rasa kangen pembeli, terutama mahasiswa dari luar kota yang tinggal di Jember. Dari sana, Warung Emak dikenal dengan menu khas sambalnya.

Selain itu, dirinya mengaku selalu terbuka ketika ada masukan dan komplain dari pembeli. Hal itu yang menjadikan warungnya selalu berbenah. Selain itu, ia juga mengatur manajemen warung tersebut secara kekeluargaan dan kerja tim.

“Kita harus tau karakter masing-masing karyawan,” jelas dia.

 

Nasi Gratis Setiap Jumat dan Keliling Desa Bersedekah

Exi mengaku tak memiliki ilmu tentang bisnis. Ia merupakan lulusan politeknik kesehatan dan akademi kebidanan.

Ia merintis usaha secara otodidak, promosi dilakukan lewat media sosial, Facebook hingga Instagram.

Di balik kesuksesannya merintis usaha kuliner, Exsi tak lupa untuk berbagi. Ia menggratiskan makanan setiap Jumat bagi orang yang tidak mampu.

Selain itu, ia mendatangi panti jompo, panti asuhan, hingga pelosok desa untuk membagikan makanan dan sembako.

Tak hanya itu, ketika banyak warga yang menjalani Isolasi Mandiri (Isoman) karena Covid-19, dia menyediakan dan mengantarkan makanan gratis.

Pada awal 2020, usaha kuliner Exsi juga ikut terdampak pandemi Covid-19. Sekitar tiga bulan omzetnya turun drastis. Namun, kini keadaannya sudah berangsur pulih.

 “Sekarang sehari transaksi via Go Food bisa 200 orderan,” ucap dia.

Baca juga: Camat Dimintai Sumbangan oleh Menantu Bupati Jember, DPRD: Penyalahgunaan Kekuasaan

Para karyawan warung emak Jember saat berada di dapur tempat pengolahan makanan Kompas.com/Bagus Supriadi Para karyawan warung emak Jember saat berada di dapur tempat pengolahan makanan
Terpilih Jadi Best Rising Star Merchant

Keberhasilan Warung Emak dalam menjual makanan mendapat penghargaan sebagai best rising star merchant dari Gofood. Penghargaan itu diberikan kepada restoran baru yang sudah maju.

“Dalam sebulan, transaksi di Go Food saja bisa Rp 200 juta, itu belum offline-nya,” tambah Account Executive Go Food Jember Arga Erlangga.

Menurut dia, Warung Emak terpilih karena merupakan warung baru yang cepat maju. Hal itu tidak lepas dari sikap Exsi yang terbuka pada semua orang.

“Pemiliknya sangat kooperatif dan sering ikut program promo menu,” ucap dia.

Pemilik Warung Emak, kata dia, memiliki mindset investitasi jangka panjang melalui promo. Sebab, dampaknya akan mendatangkan pelanggan baru.

“Kalau pelanggan setia akan tetap, tapi resto itu bisa dapat pelanggaran baru,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com