YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Tiga guru besar Universitas Gadjah Mada (UGM) masuk dalam jajaran top 2% World Ranking Scientists 2021.
Ketiganya adalah Prof. Dr. Abdul Rohman, Prof. Dr. Muh Aris Marfai, dan Prof. Dr. Maryudi.
Prof. Dr. Abdul Rohman, S.F., Apt., M.Si., merupakan Guru Besar Fakultas Farmasi UGM dan menjabat sebagai Ketua Pusat Unggulan Ipteks Perguruan Tinggi Institute for Halal Industry and System (PUI-PT IHIS) UGM.
Abdul Rohman meraih gelar doktor dari Institut Penyelidikan Produk Halal, Universiti Putra Malaysia, Malaysia dalam bidang Halal Food Analysis pada tahun 2011.
Baca juga: Pesisir Semarang Disebut Bisa Tenggelam 50 Tahun Lagi, Ini Penjelasan Guru Besar Undip
Abdul banyak menaruh perhatian pada kajian kehalalan dan autentikasi produk makanan, farmasi, serta kosmetik.
Ketertarikan Abdul bermula karena minimnya riset terkait produk halal. Penelitian terhadap kehalalan produk kurang menarik bagi peneliti dari negara-negara besar dunia karena tidak terkait dengan kepentingan mereka.
Sementara itu, penggunaan produk-produk halal kian meningkat seiring kesadaran masyarakat Muslim dunia akan produk halal baik makanan, farmasi hingga kosmetik.
Berdasar laporan State of Global Islamic Economy pada tahun 2019 jumlah masyarakat muslim dunia mencapai 1,9 miliar orang dengan total pengeluaran untuk produk halal mencapai Rp 2,02 triliun USD.
Baca juga: Guru Besar Sejarah Unpad: 17 Agustus 1945 Indonesia Belum Jadi Negara
Pengeluaran masyarakat muslim akan produk halal diprediksi akan terus meningkat kedepannya.
“Riset-riset terkait produk halal seyogianya terus digalakkan melihat potensi penggunaan produk halal di masyarakat dunia yang cukup besar. Selain itu, riset ini penting dilakukan mengingat Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar dunia,” katanya melalui keterangan tertulis yang diterima, Jumat (29/10/2021).
Nama kedua yang masuk dalam 2% World Ranking Scientists 2021 adalah Prof. Dr. rer. nat. Muh Aris Marfai, S.Si., M.Sc., yang juga sebagai guru besar bidang Geomorfologi Bencana Fakultas Geografi UGM.
Ia meraih gelar doktor dalam bidang Geografi dan Bencana Alam di Justus-Liebeig Universitat, Giessen, Jerman pada 2008.
Aris yang saat ini menduduki jabatan sebagai Kepala Badan Infomasi Geospasial (BIG) ini fokus mengkaji geomorfologi pesisir dan informasi geospasial dan aktif mempublikasikan hasilnya di berbagai jurnal internasional.
Aris mengungkapkan ketertarikannya menekuni kedua kajian tersebut karena melihat Indonesia sebagai negara kepulauan dengan 2/3 wilayahnya merupakan lautan.
“Dengan dua per tiga wilayah Indonesia merupakan lautan maka dinamika potensi dan sumber daya pesisir perlu banyak dikaji,” kata dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.