Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Korban Meninggal Diduga Keracunan Makanan di Nganjuk Mengidap Penyakit Jantung

Kompas.com - 27/10/2021, 16:19 WIB
Usman Hadi ,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

NGANJUK, KOMPAS.com – Salah satu warga yang meninggal dunia diduga keracunan makanan hajatan di Desa Banaran, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, disebut memiliki penyakit penyerta berupa jantung.

Hal itu yang ditengarai menjadi penyebab kondisi pasien memburuk hingga akhirnya meninggal dunia saat dirawat di IGD RSUD Kertosono pada Selasa (26/10/2021).

“Ada satu yang meninggal, tapi beliau ada penyakit bawaan, ada jantungnya. Jadi jantungnya besar kemarin,” jelas Mamluatul Karimah, dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP) yang menangani pasien keracunan makanan di RSUD Kertosono, Rabu (27/10/2021).

Baca juga: Korban Diduga Keracunan Makanan Hajatan di Nganjuk Capai 60 Orang, 14 Orang Masih Dirawat

Mamluatul menuturkan, pada Selasa kemarin ada 13 pasien dewasa datang ke RSUD Kertosono.

Dari 13 pasien tersebut, kata dia, dua di antaranya kondisinya kritis, salah satunya pasien yang meninggal dunia.

“Jadi datang memang kondisinya sudah kritis, saturasi oksigennya juga jelek, dan kebetulan ada dua (orang), yang satu alhamdulillah membaik,” ungkapnya.

Untuk pasien yang meninggal dunia yakni perempuan berinisial D, yang bersangkutan mengembuskan napas terakhir di IGD RSUD Kertosono.

“Saya dapat laporan kurang lebih 5 sampai 6 jam-an di IGD, cepat sekali,” tutur dokter spesialis penyakit dalam tersebut.

Mamluatul melanjutkan, hingga saat ini masih ada 14 pasien dirawat di RSUD Kertosono, dengan dua di antaranya ialah anak-anak.

Kondisi belasan pasien tersebut berangsur-angsur membaik.

Baca juga: Korban Diduga Keracunan Makanan di Nganjuk Jadi 45 Orang, Sampel Makanan Dibawa ke Lab Surabaya

Kendati demikian, mereka belum diperbolehkan pulang. Mamluatul masih akan melakukan evaluasi lebih lanjut hingga kondisi pasien dipastikan sehat.

“Beberapa (pasien) saya pulangkan, beberapa saya evaluasi lagi, kalau memang besok bagus insyaallah saya pulangkan juga. Yang dipulangkan tadi empat atau enggak lima (orang),” sebutnya.

“Karena beberapa baru datang kemarin siang, jadi ada yang datang hari Senin malam, ada yang baru datang kemarin, seperti itu. Jadi kita perbaiki dulu kondisinya sampai pasien benar-benar siap untuk kita pulangkan,” lanjut dia.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah warga harus dilarikan ke RSUD Kertosono karena diduga keracunan makanan usai menghadiri hajatan di Desa Banaran, Kecamatan Kertosono, Nganjuk pada Minggu (24/10/2021) malam.

Baca juga: 45 Orang Muntah, 1 Meninggal Diduga Keracunan, Dinkes Nganjuk: Sebelumnya Hadiri Hajatan Mantu

Setelahnya, korban silih berganti berdatangan ke RSUD Kertosono. Bahkan, salah satu korban dinyatakan meninggal dunia di RSUD Kertosono pada Selasa (26/10/2021) pagi.

Sementara pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Nganjuk mencatat ada sekitar 60 warga yang menjadi korban diduga keracunan makanan, dengan belasan di antaranya masih dirawat petugas medis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com