Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heboh, Temuan Kerangka Manusia di Kebun Tebu Banyuwangi, Leher Terlilit Kabel, Diduga Tewas 2 Bulan Lalu

Kompas.com - 27/10/2021, 11:41 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Temuan kerangka manusia, di areal petak 19 Afdeling Sidodadi Kebun Kalirejo, Desa Karangharjo Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, Senin (25/10/2021) sempat menghebohkan warga sekitar.

Kerangka manusia itu pertama kali ditemukan oleh warga yang sedang menebang tebu.

Kerangka tersebut kemudian dibawa ke RSUD Blambangan untuk diidentifikasi.

Baca juga: Tingkat Kehadiran Warga untuk Divaksin Turun, Ini Permintaan Bupati Banyuwangi

Jeratan kawat di leher

Hasil pemeriksaan tim medis, ditemukan luka memar di tengkorak kepala dan lilitan kawat pada leher.

Jerat kawat tersebut diduga menjadi penyebab kematian korban.

"Terdapat dua kabel yang terkepang. Lilitan pertama di bagian leher sebelah kiri ada sebanyak 3 kali putaran simpul. Kedua di bagian leher belakang terdapat satu kali putaran simpul," kata Kepala Instalasi Kamar Jenazah RSUD Blambangan dr Solakhudin, Selasa (26/10/2021).

Ia mengatakan, otopsi yang dilakukan pada Senin (25/10/2021) memakan waktu kurang lebih 1,5 jam.

Baca juga: Okupansi Hotel di Banyuwangi Membaik sejak Pariwisata Dibuka, Rata-rata 45 Persen

 

Ilustrasi garis polisi.SHUTTERSTOCK Ilustrasi garis polisi.
Diperkirakan meninggal 2 bulan lalu

Solakhudin menuturkan sejumlah ciri-ciri kerangka tersebut.

Kerangka diperkirakan merupakan seorang lelaki berusia di atas 50 tahun. Dia mengenakan baju berwarna coklat yang hampir hancur serta sebuah sarung.

Pria itu diperkirakan telah lama meninggal dunia.

"Diperkirakan meninggal dua bulan lalu," kata dr Solakhudin.

Ditemukan pula memar di tengkorak bagian kanan dan kiri atas.

Ia menambahkan diduga korban meninggal karena kekurangan oksigen.

Baca juga: Satgas Banyuwangi Minta Warga Waspadai Potensi Gelombang Ketiga Covid-19

Polisi selidiki

Humas Polresta Banyuwangi Iptu Lita Kurniawan mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan.

Hingga saat ini belum disimpulkan apakah korban meninggal akibat pembunuhan.

"Namun bukti-bukti forensik itu menjadi petunjuk dan pijakan kitauntuk melakukan penyelidikan. Kami minta waktu dulu untuk melakukan proses penyelidikan," kata Lita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Regional
Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Regional
Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Regional
Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Regional
PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

Regional
DBD di Lampung Melonjak, Brimob 'Gempur' Permukiman Pakai Alat 'Fogging'

DBD di Lampung Melonjak, Brimob "Gempur" Permukiman Pakai Alat "Fogging"

Regional
Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Regional
Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com