Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kobaran Api dari Sumur Minyak Ilegal di Muba Tak Kunjung Padam, Kapolres: Tekanan Gasnya Tinggi

Kompas.com - 25/10/2021, 15:42 WIB
Aji YK Putra,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Kebakaran sumur minyak ilegal yang berada di Desa Keban 1, Kecamatan Sanga Desa, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan (Sumsel) belum juga padam.

Adapun kebakaran itu terjadi sejak Senin (11/10/2021).

Kapolres Musi Banyuasin (Muba) AKBP Alamsyah Palupessy mengatakan, sulitnya proses pemadaman tersebut karena adanya semburan gas.

Baca juga: Akses ke Lokasi Sumur Minyak Ilegal Ditutup, Ratusan Warga Bakar Pos Keamanan, 3 Orang Ditangkap

Sebab, lokasi itu sebelumnya ada tiga sumur minyak ilegal yang meledak akibat penutupan yang dilakukan secara serampangan.

Namun, dua sumur di antaranya telah berhasil dipadamkan, sementara satu sumur masih terbakar.

"Kami sudah berkomunikasi dengan SKK Migas dan pemerintah daerah untuk memadamkan api di sumur ini. Mereka (SKK Migas) dalam satu sampai dua hari ini kemungkinan sudah siap untuk pemadaman. Lokasi di situ memang tekanan gasnya tinggi," kata Alamsyah saat berada di Mapolda Sumsel, Senin (25/10/2021).

Baca juga: Marak Sumur Minyak Ilegal di Muba, Gubernur Sumsel: Kita Ini Hanya Mengawasi Tanpa Gigi

Alamsyah menjelaskan, mereka sudah menetapkan satu orang tersangka terkait ledakan tersebut.

Tersangka itu adalah Nur Efendi (46) yang merupakan seorang operator alat berat.

Sementara, orang yang memerintah Efendi untuk menutup sumur itu saat ini masih dalam pengejaran.

"Keterangan tersangka ini masih kita gali, jangan sampai nanti salah. Tiga sumur itu saat kejadian hendak ditutup namun meledak karena ada tekanan gas," ujarnya.

Sejak dilakukan operasi penutupan sumur minyak ilegal, banyak masyarakat yang menutup sendiri aktivitas pengeboran ilegal atau illegal drilling.

Setidaknya, sudah ada sebanyak 998 sumur ilegal yang kini telah ditutup.

"Masyarakat sudah sadar bahaya dari illegal drilling," jelasnya.

Lokasi kebakaran di Desa Keban 1, Kecamatan Sanga Desa, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, akibat tiga sumur minyak ilegal yang meledak, Selasa (12/10/2021).Tangkap layar video Lokasi kebakaran di Desa Keban 1, Kecamatan Sanga Desa, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, akibat tiga sumur minyak ilegal yang meledak, Selasa (12/10/2021).

Sementara itu, Kapolda Sumsel Irjen Pol Toni Harmanto menambahkan, mereka sudah melakukan komunikasi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) terkait permasalahan ini.

Toni pun berharap agar revisi Peraturan Menteri (Permen) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 1 tahun 2008 tentang Pedoman Pengusahaan Pertambangan Minyak Bumi pada sumur tua, segera dirampungkan.

Sehingga, ada solusi untuk masyarakat agar tak lagi adanya aktivitas pengeboran secara ilegal di Muba.

"Kita berharap ada finalisasi regulasi yang ditetapkan Kementerian terkait illegal drilling sehingga bisa meminimalisir kejadian ini terus terulang," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Penjabat (Pj) Kepala Desa Keban I Alen mengatakan, sulitnya pemadaman akibat pada sumur yang terbakar itu terdapat semburan gas.

Hal itu menyebabkan kobaran api semakin membesar dan menyambar sebagian kebun karet milik warga yang berada tak jauh dari lokasi kebakaran.

“Satu kemarin baru padam, semburan gas itu dari sumur yang apinya membesar. Sampai sekarang dua sumur masih terbakar. Sudah tiga hari belum padam,” kata Alen saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Rabu (13/10/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com