Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangis Peternak Ayam Petelur Ingin Bertemu Mensos Risma, Mau Tagih Janji Jokowi

Kompas.com - 25/10/2021, 07:48 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - Kedatangan Menteri Sosial Tri Rismaharini ke makam Bung Karno, Blitar, disambut tangis histeris oleh seorang warga, Siti Masroah.

Siti adalah peternak ayam petelur asal Blitar yang bangkrut karena harga telur anjlok.

Kepada Risma, Siti ingin menagih janji Presiden Joko Widodo yang ingin menyerap komoditas telur warga melalui Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT).

Baca juga: Perbincangan Satu Menit Ganjar Pranowo dan Risma di Makam Bung Karno

Namun, menurut Risma, Kementerian Sosial tidak memiliki kewenangan melakukannya.

"Kalau saya dipaksa untuk membeli, itu aturannya saya enggak bisa, gitu lho. Paham ya," kata Risma kepada keduanya.

Risma menjelaskan, begitu uang dana bantuan sosial ditransfer oleh Kemensos ke bank penerima, Kemensos tidak lagi dapat mengintervensi.

"Begitu uang itu turun dari kami, kemudian sampai bank penerima, udah ini ada aturannya sendiri. Yang ngatur bukan kami," kata Risma.

Baca juga: Seorang Peternak Ayam Petelur di Blitar Menangis Histeris Saat Dicegah Temui Risma

Insiden teriakan histeris

Sebelumnya, warga bernama Siti Masroah itu ingin menyampaikan aspirasinya dengan cara berbincang langsung dengan Menteri Risma saat berada di area makam Bung Karno.

Namun saat mendekat, Siti langsung dicegah oleh beberapa orang di sekitarnya.

Siti pun memberontak dan berteriak dan menangis histeris hingga mengeluarkan kata-kata yang tidak jelas.

Sampai beberapa waktu kemudian, Siti dibawa keluar area makam.

"Tolong hormati Makam Bung Karno!" kata seorang pejabat Pemkot Kota Blitar.

Siti berpindah ke ruang pantry di sebelah kantor sekretariat makam.

Di ruangan itu, beberapa pegawai Pemkot Blitar meminta wartawan untuk keluar.

Baca juga: Ketika Ganjar dan Risma Bertemu di Makam Bung Karno...

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com