ACEH UTARA, KOMPAS.com – Atqia Nabila (21 bulan) warga Desa Paya Rabo, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara, sedang menangis, di rumahnya, Sabtu (23/10/2021).
Anak kedua dari pasangan Jailani dan Mahlini ini divonis bocor jantung oleh tim dokter Rumah Umum Sakit Zainal Abidin (RSUZA), Banda Aceh, sejak enam bulan lalu.
Awalnya, Jailani curiga melihat kondisi bocah di pedalaman itu. Rumah mereka nan jauh ke pinggiran hutan.
Hidupnya tidak nyaman. Kerap meringis seakan menahan sakit yang amat sangat. Lalu tangisnya tiba-tiba pecah.
Baca juga: 4 Fakta Wagub Lampung Diteror Pinjol, Diteror hingga Polisi Turun Tangan
Sekilas, tidak terlihat kondisi bocah ini sedang sakit bocor jantung. Namun, dia bisa tiba-tiba meringis kesakitan.
Selain itu, tubuhnya membengkak dan biru. Karena curiga akan kondisi tidak normal itu pula, sang ayah membawa putrinya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Meutia, Kabupaten Aceh Utara.
Namun, sayangnya rumah sakit plat merah itu tidak memiliki perangkat yang memadai untuk menangani Atqia. Maka, dirujuklah ke RSZUA di Banda Aceh.
Bagai tersambar petir, dokter menyatakan sang anak mengalami bocor jantung dan harus dibawa ke Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta.
“Saya tidak tahu harus bagaimana. Ini cobaan terberat. Saya ingin anak saya pulih. Tidak membengkak dan membiru dan bisa hidup normal. Saya tak punya biaya untuk membawanya ke Jakarta,” kata Jailani.
Di rumah sakit Jakarta, sambung Jailani bahkan dia tidak tahu apakah pengobatan gratis atau harus membayar.
Saat ini, dia sedang berusaha mengumpulkan uang untuk membawa putrinya ke Jakarta.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.