Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Konservasi Kantong Semar, Tanaman Langka Pemakan Serangga Endemik Gunung Slamet

Kompas.com - 21/10/2021, 09:49 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Dony Aprian

Tim Redaksi

BANYUMAS, KOMPAS.com - Mahasiswa Hukum Pecinta Alam (Mahupa) Universitas Wijayakusuma (Unwiku) Purwokerto mengonservasi kantong semar atau nepenthes adrianii, yaitu tanaman langka endemik Gunung Slamet.

Konservasi dilakukan di area lahan Baturraden Adeventure Forest (BAF) di Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, sejak beberapa bulan yang lalu.

Pegiat Lingkungan dari Mahupa Rizqi Nurzamali mengatakan, keberadaan tanaman pemakan serangga di lereng Gunung Slamet ini hanya tersisa sekitar 2.600 pohon.

Kantong semar adrianii telah ditetapkan sebagai tanaman langka sejak sekitar tahun 2015.

"Karena hal itu menjadi alasan kami untuk melakukan konservasi," kata Rizki saat ditemui di tempat konservasi, Rabu (20/10/2021).

Baca juga: Selundupkan 25 Paket Kantong Semar ke Taiwan, Dua Pria Ini Ditangkap

Rizki mengatakan, awalnya melakukan konservasi di green house sebanyak 300 bibit kantong semar.

Namun, seiring berjalannya waktu, sebagian di antaranya ada yang tidak berkembang dan mati.

Menurut dia, banyak kendala yang dihadapi. Salah satunya penyesuaian suhu, karena tanaman tersebut biasanya hidup di ketinggian antara 1.000 hingga 1.500 meter di atas permukaan laut (Mdpl).

"Itu hanya ada di Gunung Slamet, di gunung- gunung lain atau hutan-hutan lain tidak ada. Ini penting untuk menjadi ikon warga Banyumas bahwasannya di Gunung Slamet yang megah ini menjadi pintu gerbang flora di Jateng bagian barat, karena kantong semar jenis ini hanya ada di Gunung Slamet," ujar Rizki.

Rizki mengatakan, rencananya dalam waktu dekat ini akan mengembalikan kantong semar tersebut dari green house ke habitat aslinya.

Untuk tahap awal, ia dan kawan-kawan telah menanam sekitar lima pohon di hutan. Pohon tersebut akan dipantau dan apabila dapat berkembang dengan baik, maka akan dilanjutkan dengan penanaman massal.

Baca juga: Warga Kaliurang Diajak Lestarikan Kantong Semar

Tanaman tersebut ditanam di tanah yang banyak mengandung humus. Lama-kelamaan tanaman akan naik dan merambat ke pohon di sekitarnya.

Menurut Rizki kantong semar merupakan tanaman unik. Tanaman ini memiliki kantung yang di dalamnya terdapat enzim.

"Salah satu fungsi enzimnya ini untuk membunuh serangga yang masuk ke dalam kantungnya. Sebenarnya ini adalah salah satu bentuk pertahanan dirinya, karena dia membutuhkan nutrisi untuk drinya," jelas Rizki.

Pegiat lingkungan yang mendampingi upaya konservasi Tri Agus Triono berharap, kegiatan penyelamatan flora tersebut dapat diikuti seluruh stake holder terkait.

"Kami sudah bertemu dengan stake holder, harapannya ini jadi gerakan bersama," kata pria yang akrab disapa Yono ini.

Dia mengaku prihatin, karena keberadaan tanaman tersebut di lereng Gunung Slamet terus berkurang.

"Memang sudah sangat susah menemukan tanaman ini di atas (lereng Gunung Slamet). Kalau kami lihat di atas, ada sisa-sisa aktifitas pengambilan, entaha siap kami tidak tahu," ungkap Yono.

Sementara itu, salah satu pegiat konservasi yang tergabung dalam Biodiversity Society Lilik Darmawan mengatakan, kantong semar merupakan bagian dari jaring kehidupan.

 

"Kalau tanaman itu hilang serangga akan melakukan invasi, karena tanaman itu memakan serangga. Kalau tanaman ini hilang berarti salah satu mata rantai akan hilang dan ekosistem akan terganggu," jelas Lilik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

Regional
DBD di Lampung Melonjak, Brimob 'Gempur' Permukiman Pakai Alat 'Fogging'

DBD di Lampung Melonjak, Brimob "Gempur" Permukiman Pakai Alat "Fogging"

Regional
Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Regional
Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com