Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lika-liku Upaya Menghapus Budaya Kekerasan terhadap Anak di Kampung Laut Cilacap

Kompas.com - 20/10/2021, 18:30 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Dony Aprian

Tim Redaksi

CILACAP, KOMPAS.com - Mahendra masih mengingat dengan jelas ketika kepalanya ditenggelamkan berulang kali oleh ayahnya ke dalam laut.

Penyebabnya, Mahendra yang kala itu baru berusia 7 tahun tak kunjung pulang ke rumah karena keasyikan berenang di laut.

Keseharian Mahendra bersama teman-temannya memang akrab dengan laut.

Tempat kelahirannya di Desa Ujunggagak, Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, dikelilingi laut.

Baca juga: Dinas KBPPPA Gresik Curiga Banyak Kasus Kekerasan Anak Tak Dilaporkan

Perkampungan tersebut berdiri di atas tanah timbul akibat pendangkalan laut di Laguna Segara Anakan.

Mahendra mengenang, perlakuan serupa juga dialami teman sebayanya. Berbagai bentuk kekerasan fisik dialami anak-anak sebagai hukuman atas kesalahan yang dilakukan.

"Itu menjadi budaya, ketika anak disuruh orangtua tapi tidak mau, maka akan menerima ancaman, pukulan dan lainnya," tutur Mahendra saat peluncuran buku "Gotong Royong Memutus Rantai Kekerasan" karya Rebortus Sutriyono di Akademi Maritim Nasional (AMN) Cilacap, Selasa (19/10/2021).

Perlakuan ayah Mahendra terhadap dirinya rupanya menjadi trauma, meski telah sekian puluh tahun berlalu.

Kekerasan serupa juga masih terus terjadi terhadap anak-anak di kampung yang sebagian besar warganya menjadi nelayan. Tak hanya fisik, tapi juga kekerasan verbal.

Baca juga: Prihatin dengan Kasus Dugaan Kekerasan Anak di Kota Batu, Ini Pesan dari Kak Seto...

Mahendra yang kini telah memiliki lima anak ini bertekad tidak akan menggunakan cara yang sama dalam mendidik anak-anaknya.

Bahkan, Mahendra kini juga terus menyuarakan penghapusan kekerasan terhadap anak-anak di desanya melalui lembaga Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM).

Ia bersama rekan-rekannya aktif memberikan pendidikan parenting di lingkungan rumah, pemerintahan hingga sekolah.

"Kekerasan terhadap anak tadinya luar biasa banyak, tapi setelah muncul lembaga ini berkurang drastis," kata pria yang menjadi Ketua PATBM sejak 2020 ini.

Pada tahun 2020, ia mencatat hanya ada 2 kasus kekerasan dan di tahun ini ada 1 kasus kekerasan.

"Ketika masih bisa dirembuk (dibicarakan) kami panggil pihak-pihak terkait, kami datangkan kepolisian dan TNI juga," ujar Mahendra.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com