Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lika-liku Upaya Menghapus Budaya Kekerasan terhadap Anak di Kampung Laut Cilacap

Kompas.com - 20/10/2021, 18:30 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Dony Aprian

Tim Redaksi

Badriyati, salah seorang kader PATBM mengatakan, kekerasan yang selama ini terjadi karena minimnya literasi mengenai parenting.

"Di kampung rata-rata orangnya keras. Kebanyakan nelayan, karena capek marah-marah ke anak, bapaknya yang punya masalah anak yang jadi korban, ada masalah ekononi anak yang jadi korban," ungkap Badriyati.

Badriyati pun mengaku, ketika kecil mengalami hal yang sama seperti Mahendra.

"Sekarang jangan sampai anak saya merasakan hal yang sama," kata perempuan degan tiga anak dan seorang cucu ini.

Untuk itu, ia tergerak menjadi kader PATBM untuk "memerangi" kekerasan terhadap anak.

"Kami memberikan sosialisasi kepada warga tentang pengasuhan anak. Diberi pemahaman agar memakai tiga kalimat ajaib 'tolong, permisi, dan minta maaf' ketika berkomunikasi dengan anak," ujar Badriyati.

Menurut Badriyati, PATBM kini tidak hanya fokus menangani persoalan kekerasan, tapi juga menangani kenakalan remaja.

"Dulu sangat banyak, contoh mabuk-mabukan, berkelahi, seminggu bisa dua kalau apalagi kalau ada tontonan," kata Badriyati.

Ia juga mengkampanyekan pentingnya pendidikan bagi anak-anak untuk memajukan kampung halamannya dan mengejar ketertinggalan.

Untuk mengubah budaya kekerasan di Kampung laut itu tidak semudah membalik telapak tangan.

Pembentukan PATBM tersebut bermula dari keperihatinan Yayasan Sosial Bina Sejahtera (YSBS) atas fenomena kekerasan di Kampung Laut.

YSBS melalui unit kerja Mino Martani mulai masuk memberikan pendampingan kepada para ibu muda mengenai parenting di dua desa yaitu, Panikel dan Ujunggagak.

Perlahan mereka mulai menerapkan di keluarga dengan berkomitmen tidak mengulang apa yang dilakukan orangtua mereka semasa kecil.

"Tidak mudah mendampingi masyarakat Kampung Laut, akan tetapi di Desa Ujunggagak bisa terlihat hasilnya," kata pimpinan unit kerja Mino Martani Theresia Kariah.

Sementara itu, Direktur YSBS Cilacap Romo Carolus Burrows OMI berharap tidak ada lagi kekerasan yang dialami anak-anak di Kampung Laut.

"Dengan program ini memutuskan biar kekerasan selesai di generasi kami, jangan sampai generasi penerus mengalami itu. Ini sangat penting, jadi keluarga ramah anak, sekolah juga ramah anak, agama juga ramah anak dan dunia ramah anak," kata Carolus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com