Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keramba Ikan Nelayan di Kukar Hancur Berantakan Ditabrak Ponton Batu Bara

Kompas.com - 19/10/2021, 16:34 WIB
Zakarias Demon Daton,
Khairina

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com - Keramba ikan milik nelayan di Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim), hancur berantakan usai ditabrak ponton bermuatan batu bara, Senin (18/10/2021) dini hari.

Belum diketahui total keramba ikan yang rusak akibat kejadian itu.

Namun, dari dokumentasi video yang beredar di media sosial, kerusakan keramba terlihat memanjang mengikuti tepi Sungai Mahakam.

Baca juga: Banjir Genangi Bandara Samarinda, Warga : Mau ke Bandara, Bandaranya Hilang

Kayu-kayu bahan bikinan keramba terlihat bergeser dari posisi, menumpuk sepanjang pesisir sungai. Di belakang keramba ada rumah-rumah warga.

Kapolsek Loa Kulu AKP Gandha Syah Hidayat menjelaskan, kejadian itu bermula saat ponton bermuatan batu bara bergerak dari hulu di Kutai Kartanegara menuju hilir ke daerah Samarinda, menyusuri Sungai Mahakam. Ponton ditarik kapal tunda (tug boat).

"Saat melintasi wilayah itu bagian buritan ponton menabrak keramba nelayan. Akibatnya keramba rusak," ungkap Gandha saat dihubungi Kompas.com, Selasa (19/10/2021).

"Tapi total keramba yang rusak ada berapa, saya belum tahu persis. Itu teknis banget. Tapi itu kelompok keramba milik nelayan," sambung dia.

Gandha mengaku sudah memfasilitasi pertemuan nelayan yang terdampak dengan perusahaan pemilik kapal ponton.

"Warga ingin dimediasi, ini sedang berjalan. Nelayan minta ganti rugi seperti biasa," kata dia.

Baca juga: Luhut Datangi Lokasi Tambang Batu Bara di Kaltim dengan Helikopter

Kejadian ponton tabrak keramba bukan kali pertama. Temuan Kompas.com dari pemberitaan sejumlah media lokal, kejadian serupa hampir terjadi tiap tahun, antara satu, dua atau tiga kali kejadian.

Misalnya, September 2016, satu rumah warga di Kelurahan Sengkotek, Loa Janan Ilir Samarinda ditabrak ponton. Rumah warga itu rusak parah.

Kemudian, Juni dan September 2018 keramba ikan milik UPT Benih Bibit Ikan (BBI) Dinas Perikanan dan Kelautan Kutai Kartanegara dan lima rumah warga di Desa Jembayan Induk, Loa Kulu juga ditabrak ponton.

Selanjutnya, pada Maret 2020, dua rumah rakit bikin tahu dan tiga keramba ikan di Desa Muara Muntai Ilir, Kecamatan Muara Muntai, Kukar juga ditabrak ponton.

Pada Mei 2021, tumpukan batu bara yang menggunung dalam ponton menabrak Jembatan Martadipura di Desa Liang Ilir, Kecamatan Kota Bangun, Kukar.

Memasuki Oktober, kejadian ponton tabrak keramba ikan milik nelayan di Loa Kulu, Kukar. Sejumlah nelayan merugi.

Tak hanya itu, Jembatan Mahakam di Samarinda dan Jembatan Dongdang di Kukar juga tak luput dari tumbukan besi besar bernama ponton itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Regional
Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Regional
Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Regional
Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Regional
Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Regional
PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

Regional
DBD di Lampung Melonjak, Brimob 'Gempur' Permukiman Pakai Alat 'Fogging'

DBD di Lampung Melonjak, Brimob "Gempur" Permukiman Pakai Alat "Fogging"

Regional
Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Regional
Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com