Selama di perjalanan, Mustakim mengalami sembilan kali keram kaki dan sembilan kali beristirahat untuk melesmaskan otot kaki.
"Persiapan tiga hari, Jumat, Sabtu dan Minggu. Saya sudah bilang sama mama dan bapak dari jauh-jauh hari. 'Mak kalau aku juara PON aku mau lari Salatiga ke rumah'," ucap Mustakim.
"Mpun direstoni (sudah direstui) saya juga bersemangat. Tambah semangat," tambah dia.
Mahasiswa Fakultas Olahraga Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo sedang mempersiapkan untuk mengikuti seleksi nasional SEA Games 2022 di Vietnam.
Baca juga: Hendak Pulang, 7 Atlet Dayung Sumbar yang Berlaga di PON Papua Ternyata Positif Covid-19
Dia berharap pada penyelenggaraan SEA Games 2022 bisa meraih prestasi yang terbaik.
"Target ke depan Seleknas di SEA Games 2022 di Vietnam," kata dia.
Mustakim beberapa kali memenangi kejuaraan cabor Pencak Silat di tingkat internasional, antara lain kejuaraan dunia junior 2018 di Thailand, juara I kejuaran Asia 2018 di India.
Kemudian juara II kejuaraan dunia 2018 di Singapura, juara I kejuaraan dunia pantai 2018 di Thailand, juara I Belgia Open 2019 dan juara II SEA Games 2019 di Philipina.
Baca juga: Pelajar SMP di Surabaya Sabet 3 Medali Emas Loncat Indah di PON XX Papua
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Kebudayaan (Disparbudpora) Kabupaten Klaten, Sri Nugroho mengaku bersyukur atas prestasi yang diukir Mustakim dengan meraih medali emas cabor Pencak Silat kelas B putra dalam PON XX Papua 2021.
"Kami berterima kasih, bersyukur dan tentunya kebanggaan kita bersama di Klaten. Ini merupakan puji syukur semuanya karena membawa nama baik Klaten," kata dia.
Nugroho mengatakan pemerintah akan memberikan bonus kepada Mustakim yang telah berhasil memperoleh medali emas.