Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kreasi "Hutan Super Mini", Bunga Hias Sejuk Nan Indah Dipandang

Kompas.com - 10/10/2021, 17:13 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


KEDIRI, KOMPAS.com - Keterbatasan lahan bisa menjadi penghalang bagi para penghobi tanaman dalam mengekspresikan hobinya itu.

Namun, kini ada ide kreasi berkebun yang disebut 'hutan super mini' atau 'pot taman mini'.

Ide dasarnya adalah menggabungkan beberapa jenis tanaman yang sekaligus ditanam pada sebuah pot atau satu medium tanam.

Dengan demikian, selain hemat lahan juga berkesan membawa hutan dalam jangkauan. Nilai lainnya adalah penempatannya yang bisa disesuaikan.

Baca juga: Tragedi Kerusuhan Yahukimo, 6 Orang Tewas, 43 Luka-luka, Berawal dari Kematian Mantan Bupati

Itu salah satunya dilakukan oleh Andri Prayitno (47) warga Kelurahan Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur.

"Tujuannya kami menikmati hutan tidak harus pergi ke hutan, tapi di rumah saja bisa menikmatinya," ujar Andri, dalam sambungan telepon, Kamis (7/10/2021).

Sejak dua tahun lalu Andri mulai membuat hutan super mini itu.

Dia membuatnya di sela-sela aktivitas utamanya sebagai pembudidaya bunga anggrek.

Dia membuatnya setelah melihat para pengepul tanaman hias yang menata aneka tanaman hasil buruan dari hutan.

"Lalu saya bikin dalam satu pot," lanjut pria yang banyak memamerkan kreasinya pada akun Instagram @Shyfa_collections ini.

Ragam Tanaman

Jenis-jenis tanaman yang bisa dibuat hutan mini, kata Andri, pada dasarnya semua tanaman bisa dipakai.

Namun, kebanyakan adalah tanaman hias dan syarat utamanya adalah tanaman itu harus mempunyai pola hidup yang sama.

Misalnya, penggabungan tanaman yang tidak banyak memerlukan air, tanaman yang tidak boleh terkena sinar matahari langsung, atau pengelompokan lainnya.

"Intinya harus tanaman sejenis. Misal caladium, ya harus dikumpulkan dengan sejenis," ujar Andri.

Itu menurutnya dilakukan untuk mempermudah perawatan hutan super mini itu sendiri.

Pembuatannya juga relatif mudah, yakni seperti menanam tanaman pada umumnya. Mediumnya juga tanah bercampur pupuk.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penjaringan untuk Pilkada, PDI-P Pemalang Sebut Bacalon Harus Ber-KTA Partai Banteng

Penjaringan untuk Pilkada, PDI-P Pemalang Sebut Bacalon Harus Ber-KTA Partai Banteng

Regional
Tepat di Hardiknas, 4 Disabilitas Tunanetra Berjuang Masuk Perguruan Tinggi Negeri

Tepat di Hardiknas, 4 Disabilitas Tunanetra Berjuang Masuk Perguruan Tinggi Negeri

Regional
HUT Ke-477 Semarang, Mbak Ita: Paparkan Pencapaian Nilai Investasi Tumbuh 100 Persen hingga Kemiskinan Terendah di Jateng

HUT Ke-477 Semarang, Mbak Ita: Paparkan Pencapaian Nilai Investasi Tumbuh 100 Persen hingga Kemiskinan Terendah di Jateng

Regional
Prabowo Ingin Libatkan Megawati dalam Penyusunan Kabinet, Gibran: Semuanya Kami Mintain Masukan

Prabowo Ingin Libatkan Megawati dalam Penyusunan Kabinet, Gibran: Semuanya Kami Mintain Masukan

Regional
Perjuangan Guru Erni Seberangi Lautan demi Mengajar, Perahu yang Dinaiki Pernah Terbalik

Perjuangan Guru Erni Seberangi Lautan demi Mengajar, Perahu yang Dinaiki Pernah Terbalik

Regional
Cekcok dengan Ibunya, Mahasiswa di Banjarmasin Ditemukan Tewas Gantung Diri

Cekcok dengan Ibunya, Mahasiswa di Banjarmasin Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Banjir Rendam Sekolah di Maja Lebak, Semua Murid Diliburkan

Banjir Rendam Sekolah di Maja Lebak, Semua Murid Diliburkan

Regional
Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Regional
Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar 'Online' buat Ujian

Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar "Online" buat Ujian

Regional
Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Regional
Korupsi BLT Covid-19, Mantan Kades di Tangerang Divonis 2,5 Tahun Penjara

Korupsi BLT Covid-19, Mantan Kades di Tangerang Divonis 2,5 Tahun Penjara

Regional
28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

Regional
Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Regional
Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Regional
Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com