Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Terkini Erupsi Gunung Ile Lewotolok di NTT, 16 Kali Letusan dan Terdengar Suara Dentuman

Kompas.com - 10/10/2021, 07:18 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Aktivitas erupsi Gunung Ile Lewotolok di Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) terus diamati.

Menurut Petugas Pos Pemantau Gunung Ile Lewotolok, Stanislaus Ara Kian menjelaskan, menurut grafik, peningkatan aktivitas erupsi di gunung tersebut terjadi sejak 27 September 2021.

Baca juga: Sejarah Letusan Gunung Ile Lewotolok di Lembata, Erupsi Pertama Tercatat Tahun 1660

Pada Sabtu (9/10/2021), dari pantauan petugas, terjadi 16 kali erupsi atau letusan yang disertai suara gemuruh dan dentuman lemah hingga kuat.

Berikut ini fakta terkini seputar aktivitas erupsi di Gunung Ile Lewotolok:

Baca juga: Erupsi Gunung Ile Lewotolok, Bandara di Lembata Tetap Beroperasi

1. Suara dentuman dan gemuruh

Warga sekitar Gunung Ile Lewotolok pada Sabtu (9/10/2021) dikejutkan dengan suara dentuman dan gemuruh.

Salah satu warga setempat menjelaskan, suara tersebut sangat terdengar jelas.

"Baru saja terdengar ada suara dentuman keras. Suara gemuruh terdengar jelas sampai di kota Lewoleb," ujar Teddi Lagamaking kepada Kompas.com, Sabtu malam.

Sementara itu, menurut petugas pos pengamatan Gunung Ile Lewotolok, Syawaludin, di hari itu juga tercatat 16 kali letusan.  

"Hari ini, dari pukul 12.00 sampai 06.00 teramati 16 kali letusan dengan tinggi 300 meter di atas permukaan dan warna asap putih dan kelabu," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Baca juga: Dentuman dan Gemuruh Gunung Ile Lewotolok Terdengar hingga Lewoleba, Lembata

2. Gerakan magma dan batuan 

Menurut penjelasan petugas Pos Pemantau Gunung Ile Lewotolok, Stanislaus Ara Kian, suara gemuruh yang terdengar hingga di kota Lewoleba terjadi karena adanya magma dan batuan yang bergerak menuju permukaan.

Sementara itu, menurut Stanislaus, aktivitas tertinggi terjadi pada Senin (4/10/2021). 

"Jumlah erupsi paling tinggi terjadi pada tanggal 4 Oktober 2021 yakni 74 kali erupsi hingga menyebabkan pesawat Wings Air dari Kupang gagal mendarat di Bandara Wunopito Lewoleba," kata Stanislaus.

Baca juga: Gunung Ile Lewotolok Terus Erupsi, Teramati Ada 16 Kali Letusan

 

3. Radius aman 

Foto : Erupsi Gunung Ile Lewotolok, pada Rabu (6/10/2021).Dokumen PPGA Ile Lewotolok Foto : Erupsi Gunung Ile Lewotolok, pada Rabu (6/10/2021).

Stanislaus mengimbau untuk masyarakat di sekitar gunung untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak.

Selain itu, masyarakat diminta selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai awan panas dari arah tenggara puncak.

"Mengingat potensi bahaya abu vulkanik yang dapat mengakibatkan gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan lainnya maka masyarakat yang berada disekitar Ili Lewotolok agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut maupun perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit," ujarnya.

Baca juga: Gunung Ile Lewotolok di Lembata Kembali Erupsi, Meletus 16 Kali pada Hari Ini

4. Pantau informasi dari sumber terpercaya

Sementara itu, kata Stanislaus, masyarakat diminta tetap tenang dan mengikuti perkembangan terkini dari sumber resmi.

Hal itu dilakukan untuk menjaga situasi dan kondisi masyarakat di sekitar Pulau Lembata.

"Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di Pulau Lembata, tidak menyebarkan narasi bohong (hoaks) dan tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Ili Lewotolok yang tidak jelas sumbernya," katanya.

(Penulis: Kontributor Maumere, Nansianus Taris | Editor: I Kadek Wira Aditya)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com