Sempat Kabarkan Tersesat di Pulau Lentimun, 2 Petambak di Kaltara Akhirnya Ditemukan Selamat

TARAKAN, KOMPAS.com – Tim Search and Rescue (SAR) Kota Tarakan berhasil menemukan Wendi (38) dan Adi (27), keduanya merupakan petambak yang dilaporkan hilang kontak di perairan Pulau Lentimun Tanjung Palas Tengah, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, Sabtu (9/10/2021) sekitar pukul 05.40 Wita.

"Pada sekitar pukul 09.30 Wita, Tim SAR berhasil menemukan korban dalam kondisi selamat dan sehat di sekitar perairan Pulau Lentimun Tanjung Palas Tengah pada Koordinat 3°06'41.89"N117°53'49.73"E, sekitar 14 NM dari LKP ke arah selatan," tulis Kepala Kantor SAR Tarakan Amiruddin.

Baca juga: 2 Petambak di Kaltara Hilang, Sempat Kabarkan Tersesat di Pulau Lentimun

Dari pengakuan kedua korban, kapal nelayan yang mereka bawa mengalami kerusakan mesin, sehingga perahu hanya terombang-ambing di tengah laut, mengikuti kemana arus membawanya.

Begitu ditemukan, keduanya langsung dievakuasi dan dipulangkan ke Pulau Selayu untuk diserahkan ke pihak keluarga.

"Tim SAR sudah melaksanakan debriefing evaluasi operasi SAR, maka operasi SAR dinyatakan selesai dan diusulkan untuk ditutup," kata Amiruddin.

Baca juga: Puluhan Ton Ikan Mati di Cianjur Sepekan Terakhir, Petambak Rugi hingga Ratusan Juta Rupiah

Sebelumnya, sebanyak dua orang petambak warga Tanjung Selor, dilaporkan hilang kontak hari ini.

Kepala Kantor SAR Tarakan Amiruddin mengatakan, peristiwa tersebut berawal pada Jumat, (8/10/2021) sekitar pukul 19.00 Wita.

"Laporan kami terima dari Bapak Arsyad yang merupakan adik ipar korban pada Sabtu 9 Oktober 2021 sekitar pukul 05.40 wita," ujarnya melalui pesan tertulis.

Sebagaimana laporan yang diterima SAR Tarakan, Wendi dan Adi awalnya pergi ke tambak di sekitar Selayu Tanjung Selor pada Jumat 08 Oktober 2021 sekitar pukul 15.00 Wita.

Pada pukul 19.00 Wita, korban masih bisa berkomunikasi dengan ponsel.

Saat itu, korban sempat menginformasikan kepada pihak keluarga bahwa mereka tersesat di Pulau Lentimun Tanjung Palas Tengah, Kabupaten Bulungan.

Setelah itu, pihak keluarga tidak bisa lagi menghubungi keduanya, sehingga meminta pertolongan kepada Tim SAR.