BALI, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyoroti rendahnya serapan APBD di sembilan kabupaten dan kota se-Bali.
Hal itu disampaikan saat Jokowi memberikan pengarahan kepada Forkopimda se-Provinsi Bali di Wisma Sabha Utama, Kompleks Kantor Gubernur Bali, Jumat (8/10/2021).
"Saya minta realisasi APBD segera dilakukan ini tinggal beberapa bulan, ini sudah Oktober, tinggal November, Desember," kata Jokowi dihadapan Bupati dan Wali Kota se Bali, Jumat.
Baca juga: Jokowi Puji Rehabilitasi Mangrove di Taman Hutan Ngurah Rai Bali, Layak Ditiru Provinsi Lain
Jokowi sudah menandai sejumlah daerah di Bali yang serapan anggarannya dia nilai masih sangat rendah.
Meski tak menyebut daerah yang dimaksud, presiden meminta kepada daerah tersebut untuk berhati-hati.
"Hati-hati yang saya beri (tanda) merah, itu artinya memang harus (segera) dikeluarkan, meskipun yang biru pun juga akan lebih baik secepatnya dikeluarkan," pungkasnya.
Baca juga: Sempat Dipelihara Bupati Badung, Owa Siamang Akhirnya Dipindahkan ke Pusat Rehabilitasi Satwa Sumbar
Jokowi mengatakan, di tengah ekonomi Bali yang babak belur dihantam pandemi, serapan APBD seharusnya menjadi kunci untuk meningkatkan perputaran uang di tengah masyarakat.
Perputaran itu, lanjut dia, akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
"Jangan sampai APBD ini tidak cepat keluar, Karena itu yang ditunggu oleh masyarakat. Peredaran uang itu akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi," kata dia.
Baca juga: Sandiaga Uno Sebut Jokowi Sudah Setuju Masa Karantina Wisatawan Asing Dikurangi
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.