Nur mengaku senang bisa menjadi pasien terakhir yang berada di RSLI.
Sebab, sebelum dirinya menjalani pengobatan di RSLI, pasien yang dirawat di rumah sakit darurat itu jumlahnya mencapai ribuan orang.
Karena itu, ia berharap ke depan angka kasus Covid-19 terus mengalami penurunan.
Ia juga berharap, bisa menjadi satu-satunya pasien terakhir di RSLI, dan tidak ada lagi pasien lain yang terinfeksi Covid-19 dan harus dirawat di RSLI.
"Iya, sebenarnya senang banget. Karena melihat kasusnya sudah nol. Semoga kasus ini enggak ada peningkatan lagi, terus justru malah mengurangi, rendah, dan semoga kita semua tetap dalam lindungan Tuhan," tuturnya.
Baca juga: APBD Perubahan Surabaya 2021 Senilai Rp 8,9 Triliun Disahkan, Prioritas untuk Pemulihan Ekonomi
Ketua Pelaksana Program Pendampingan Keluarga Pasien Covid-19 RSLI Radian Jadid mengatakan, bersyukur seluruh pasien di RSLI sudah dipulangkan.
Menurutnya, zero pasien Covid-19 hari ini tidak hanya terjadi di RSLI, tetapi juga di Rumah Sakit Darurat Lapangan Bangkalan.
Jadid menyampaikan, setidaknya sejak awal berdiri, RSLI sudah berhasil menyembuhkan 10.076 pasien Covid-19.
"Hari ini zero pasien di RSLI juga di RSDL Bangkalan. Alhamdulillah, baik pasien PMI dan umum/mandiri semuanya tertangani dengan baik. 10.076 pasien berhasil disembuhkan. Hari ini pasien terakhir sudah negatif swab PCR-nya dan wisuda," kata Jadid.
Kondisi nol pasien Covid-19 ini memberikan kesempatan bagi semua personel RSLI untuk relaksasi dan rehat sejenak.
Namun, personel di RSLI juga terus memantau perkembangan dan kembali meningkatkan kapasitas sesuai profesi dan bidang masing-masing.
"Sarpras juga di-review kembali, diperiksa serta dilakukan pembenahan dan perbaikan semua saran dan prasana penunjang layanan dan perawatan pasien," kata Jadid.
Baca juga: BOR RSLI Surabaya Turun, Pengelola: Jangan Lengah, Antisipasi Varian Baru
Ia berharap ke depan tidak ada lagi warga yang terinfeksi Covid-19 dan harus dirawat di RSLI.
"Kita berharap tidak ada lagi pasien yang masuk, sehingga pandemi bisa selesai dan semua proses kehidupan bermasyarakat dan berbangsa kembali seperti sedia kala, seperti sebelum pandemi melanda," ujar Jadid.
Mengenai kemungkinan muncul atau bahkan naiknya kembali kasus Covid-19, hal itu memang sangat tidak diharapkan oleh semua pihak.
"Hidup berdampingan dengan Covid-19 nampaknya akan menjadi keniscayaaan. Untuk itu antisipasi dan persiapan dini menghadapi kondisi terburuk tetap diperlukan," kata Jadid.
Ia menambahkan, para personel RSLI tetap siaga dan tanggap apabila nantinya Covid-19 muncul kembali hingga mungkin menjadi serangan gelombang ketiga, seperti yang banyak diprediksikan oleh para ahli.
"Semoga tidak terjadi. Mari kita adang dan kita cegah melalui konsistensi kita menjalankan protokol kesehatan 6M serta mendorong dan mendukung stakeholder terkait untuk tetap menJalnkan 3T selama pandemi belum dinyatakan selesai," tutur Jadid.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.