MUNA, KOMPAS.com – Korban pesugihan yang dilakukan ibu kandungnya ZY (45) di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, mengalami trauma hingga enggan melanjutkan sekolah.
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Muna langsung turut serta memberikan pendampingan terhadap korban.
“Tadi itu kita lihat, dia trauma sehingga dia tidak mau melanjutkan lagi sekolahnya, jadi itulah tugas kami untuk membantu dia, memberikan dukungan agar melanjutkan kembali sekolahnya,” kata Kepala Bidang Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Muna, Siti Sahra, Senin (27 /9/2021).
Baca juga: Ingin Cepat Kaya, Seorang Ibu Jadikan Anak Korban Ritual Pesugihan
Saat ini korban yang masih duduk di kelas 2 SMA ini telah tinggal di rumah keluarga ayah. Korban lebih banyak berdiam diri dalam rumah.
Korban juga enggan untuk bermain dan berbaur dengan teman seusianya.
Siti Sahra menyatakan berharap akan terus melakukan pendampingan terhadap korban hingga kasus ini selesai di pengadilan nanti.
"Kita juga akan mendampingi pada saat sidang, kita memberikan penjelasan agar dia bisa menghadapi sidang itu dengan nyaman," ujarnya.
Sementara itu, ayah korban, La Ode Toma, masih tak menyangka istrinya ZY tega mengorbankan anak perempuannya untuk disetubuhi oleh pelaku dukun AU.
“Perasaan saya tidak nyaman karena perbuatan wanita ini (pelaku ZY) sangat keterlaluan. itu kejadiannya diawal 2019, dia sudah mengajak anaknya sendiri untuk bersetubuh dengan pelaku AU ini,” ucap Toma.
Walaupun ia telah melaporkan istrinya ke polisi, Toma tetap melanjutkan ke jalur hukum dan berharap pelaku lainnya, dukun AU, segera ditangkap polisi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.