Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deklarasi Satgas Pungli DIY, HB X Minta Budaya "Ngono Ya Ngono, Ning Aja Ngono" Ditinggalkan

Kompas.com - 24/09/2021, 16:51 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mendeklarasi Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli).

Dalam kesempatan itu, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X (HB X) meminta budaya yang dianggap koruptif agar ditinggalkan.

Salah satunya adalah budaya ngono ya ngono, ning aja ngono (boleh memungut, tapi asal tidak berlebihan).

"Budaya permisif itu pun harus kita tinggalkan," kata HB X di Gedong Pracimosono, Jumat (24/9/2021).

Baca juga: Tutup 14 Tambang Ilegal di Lereng Merapi, Sultan HB X Bertitah: Gunung Harus Kembali ke Gunung

HB X juga mengatakan siklus kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari pelayanan publik dari segi administrasi.

"Sebagai contoh, dimulai dari akta kelahiran, kartu keluarga, kartu tanda penduduk, pelanggaran tilang, hingga akta kematian. Layanan yang seharusnya hak publik itu rentan pungutan liar yang sebenarnya adalah perbuatan pidana," jelas Sultan.

 Satgas ini juga diharapkan memperbaiki administrasi secara internal.

Pernyataan itu, kata HB X, juga pernah disampaikan Presiden Jokowi saat menandatangani regulasi soal Satgas Saber Pungli.

"Ibaratnya untuk membersihkan rumah harus menggunakan sapu yang bersih. Soal inilah yang terberat dan sering kali kita hadapi sebagai kejadian pagar makan tanaman. Ditambah lagi sifat umum kita permisif terhadap penyimpangan," sebut HB X.

Baca juga: Wajah Keraton dalam Pemanfaatan Tanah di Yogyakarta (1)

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD yang ikut dalam deklarasi ini menyatakan, DIY merupakan daerah ke-15 yang mencanangkan Satgas Saber Pungli.

Mahfud menyampaikan sejak 2016, Satgas Saber Pungli telah melakukan operasi tangkap tangan (OTT) sebanyak 43.000 kasus pungli.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Regional
Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Regional
IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

Regional
Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Regional
Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Regional
Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Regional
Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Regional
Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Regional
Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Regional
Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Regional
PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

Regional
DBD di Lampung Melonjak, Brimob 'Gempur' Permukiman Pakai Alat 'Fogging'

DBD di Lampung Melonjak, Brimob "Gempur" Permukiman Pakai Alat "Fogging"

Regional
Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com