Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Kelompok Remaja Putri Bentrok, Berawal dari Diejek “Nenek-nenek”

Kompas.com - 23/09/2021, 18:05 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Dua kelompok remaja putri di Nunukan, Kalimantan Utara, terlibat bentrok.

Sebelum terjadi tawuran antarkelompok, peristiwa itu didahului dengan duel satu lawan satu antara dua pihak yang mulanya bercekcok, yakni T (18) dan E (18).

Keduanya masih berstatus sebagai siswa SMA di Nunukan.

Akibat perkelahian itu T dan E mengalami sejumlah luka, seperti cakaran kuku dan luka tergores aspal.

Kepala Kepolisian Sektor Nunukan Kota Iptu Supangat mengatakan, pertikaian tersebut dipicu dari unggahan yang diduga mengandung hinaan di media sosial

Baca juga: Unggahan di Medsos Berujung Tawuran, Sejumlah Remaja Putri Diamankan Polisi

"Kejadiannya kemarin malam sekitar pukul 21.00 Wita di Jalan Lingkar Nunukan Selatan, sebuah lokasi yang memang sepi dari orang lalu lalang. Salah satu pihak mengejek pihak lawan dengan kata ‘nenek’, akhirnya pecahlah perkelahian itu," jelasnya, Kamis (23/9/2021).

Saat diperiksa polisi, T dan E mengakui bahwa mereka membawa sejumlah orang saat janjian bertemu.

T mengajak tujuh orang teman, sedangkan E membawa sekitar 20 kawannya. Di dalam kelompok yang terlibat pertikaian itu terdapat juga sejumlah wanita dewasa.

"Sebenarnya masalah perselisihan mereka sudah pernah terjadi dulu, tapi tidak sampai berujung pada kekerasan. Kali ini, masalah meruncing ketika ada anggota dari salah satu kubu menyeberang masuk ke kubu lawan dan menjadi provokator. Kita sudah amankan semuanya dan kita masih meminta keterangan," ujarnya.

Baca juga: Jadi Tersangka, 5 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Borobudur Tidak Ditahan, Ini Alasannya

 

Ngotot dibawa ke meja hijau

Ilustrasi hukumShutterstock Ilustrasi hukum

Supangat mengatakan, gara-gara tawuran ini, kedua kubu saling lapor ke polisi. Mereka sama-sama memosisikan diri sebagai korban.

Laporan dugaan penganiayaan dan pengeroyokan itu telah diterima polisi pada Rabu (22/9/2021) siang.

Meski saling lapor, kedua kubu diberi ruang mediasi oleh polisi.

Baca juga: 2 Siswa dan 1 Alumnus Jadi Tersangka Tawuran di Kota Semarang

Namun, mediasi buntu karena mereka bersikeras tidak mau berdamai. Kedua pihak tetap ingin membawa kasus hingga ke meja hijau.

"Kita masih selidiki dan mengambil keterangan semua saksi. Kami belum bisa menyangkakan Pasal 351 tentang pengeroyokan ataupun Pasal penganiayaan170 KUHP. Bagaimana pun kami tetap berusaha mengedepankan perdamaian," ucap Supangat.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Nunukan, Ahmad Dzulviqor | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com