MEMPAWAH, KOMPAS.com – Kepala Kepolisian Sektor Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar) Iptu Joni menyisihkan sejumlah gajinya untuk membantu biaya pengobatan Muhammad Fathir, seorang anak yang menderita penyakit tukak lambung.
Bantuan yang diberikan Joni tersebut, murni dari hasil gaji bulanan yang disisihkan dan diserahkan saat membesuk Fathir di Kampung Teluk, Desa Sungai Duri, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Bengkayang, Kalbar.
Selain membantu biaya pengobatan, Joni juga memberikan bahan pokok untuk keperluan sehari-hari kepada orangtua Fathir.
"Semoga dapat berguna untuk meringankan penyakit yang diderita Fathir," kata Joni dalam keterangan tertulisnya, Kamis (23/9/2021).
Baca juga: Di Balik Kasus Perusakan Batu Nisan Pemakaman Muslim di Sukoharjo, Ini Penjelasan Polisi
Joni merasa sedih, setelah melihat langsung kondisi kesehatan Fathir.
Dia juga memberikan motivasi kepada kedua orangtua Fathir agar tetap selalu tabah dan sabar.
"Sedih sekali tadi setelah melihat langsung keadaan Fathir. Saya memberitahu orangtuanya, bahwa ini adalah ujian dan cobaan dari Allah. Sehingga, harus tetap sabar dan terus bertawakal," ujar Joni
Joni harap Fathir secepatnya diberikan kesembuhan dan dihilangkan penderitaannya oleh Allah.
"Saya berdoa, semoga Fathir cepat sembuh dan dapat kembali bersekolah seperti biasanya," ucap Joni.
Baca juga: Polisi Sebut Uang Nasabah Rp 1,2 Miliar yang Dicuri Teller Sudah Diganti Pihak Bank
Diketahui, Fathir adalah anak kedua dari pasangan Alvian dan Siti Khairiyah. Fathir adalah pelajar kelas IX di Madrasah Ibtidaiyah (MI), Kabupaten Mempawah ini.
Dia terbaring tak berdaya, karena menderita penyakit tukak lambung sejak lima bulan terakhir.
Tukak lambung merupakan rasa sakit yang muncul karena adanya luka di lapisan perut, tepatnya di bagian lambung dan usus kecil.
Gangguan kesehatan ini terjadi ketika lapisan tebal lendir yang melindungi perut dari cairan pencernaan berkurang.
Akibatnya, cairan asam di pencernaan menggerogoti jaringan yang melapisi lambung dan menyebabkan luka.
Tukak lambung bisa terjadi karena dua hal berikut: infeksi bakteri Helicobacter pylori (H. pylori) dan penggunaan jangka panjang obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), seperti aspirin, ibuprofen, atau naproxen.
Baca juga: Maling Ini Tak Bisa Turun dari Atap, Akhirnya Minta Polisi Bantu Turun Pakai Tangga
Selain itu, kondisi yang dikenal sebagai sindrom Zollinger-Ellison dapat menyebabkan tukak lambung dan usus dengan meningkatkan produksi asam tubuh.
Gejala yang paling umum adalah sensasi terbakar atau nyeri di tengah perut, tepatnya di antara dada dan pusar.
Biasanya, rasa sakit akan semakin hebat saat perut kosong, dan bisa berlangsung selama beberapa menit hingga beberapa jam.
Tanda dan gejala tukak lambung lainnya meliputi: nyeri tumpul di perut, penurunan berat badan, hilangnya nafsu makan karena kesakitan, mual atau muntah, kembung, merasa mudah kenyang, muncul sensasi terbakar di dada.
Baca juga: Kisah Polisi Bantu Seorang Ibu Melahirkan di Dalam Mobil Dinas...
Biasanya, tukak lambung dapat diatasi dengan menerapkan gaya hidup sehat seperti: mengontrol berat badan hindari makanan pemicu apa pun, seperti kopi, cokelat, tomat, makanan berlemak, atau makanan pedas, konsumsi makanan kecil dan makan malam 3-4 jam sebelum tidur, berhenti merokok, kurangi konsumsi alkohol.
Tukak lambung juga bisa diatasi dengan pemberian obat penekat asam.
Jika disebabkan oleh bakteri Helicobacter pylori, dokter biasanya akan meresepkan antibitoik.
Dalam kasus parah, tukak lambung juga harus diatasi dengan operasi atau pembedahan. Pembedahan biasanya hanya diperlukan jika terjadi komplikasi tukak lambung, seperti perdarahan hebat atau lubang (perforasi).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.