Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas Pemakaman Dipukul Keluarga Suspek Covid-19, Polisi Bantu Penguburan

Kompas.com - 22/07/2020, 09:29 WIB
Kurnia Tarigan,
Khairina

Tim Redaksi

 

PALANGKA RAYA, KOMPAS.com – Pascapemukulan 4 petugas pemakaman jenazah oleh pihak keluarga di Tempat Pemakaman Umum Kilometer 12 Palangka Raya, Kalimantan Tengah, proses pemakaman dilanjutkan oleh polisi menggunakan protokol Covid-19.

Proses pemakaman diambil alih oleh petugas kepolisian lantaran empat orang petugas pemakaman jenazah tim Covid-19 yang menjadi korban pemukulan dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis.

“Personil yang dilibatkan untuk membantu proses pemakaman sekitar 6 orang dari Polresta Palangkaraya dan Polda Kalimantan Tengah," kata Kapolresta Palangka Raya Kombes Pol. Dwi Tunggal Jaladri saat memberikan keterangan di Tempat Pemakaman Umum, Kilometer 12 Palangkaraya, Selasa (21/7/2020).

Baca juga: Keluarga Suspek Covid-19 Pukul Petugas Pemakaman hingga Pingsan

Proses pemakaman sudah tidak bisa ditunda, walau hasil pemeriksaan Covid-19 memang belum keluar. Jenazah sudah berada di lokasi pemakaman.

“Pemukulan tersebut terjadi lantaran kurangnya komunikasi antara pihak Rumah Sakit Muhammadiyah dengan pihak keluarga”, tambah Jaladri.

Sementara itu, seperti dilansir Antara, Ketua Harian Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Palangka Raya Emi Abriyani menyatakan proses penyelesaian pemukulan terhadap petugas pemulasaran dari Disaster Manajemen Center (MDMC) Kota Palangka Raya diserahkan kepada pihak kepolisian.

"Proses lebih lanjut dilaporkan ke pihak kepolisian karena sudah masuk ke pidana atau penganiayaan," kata Emi saat memantau lokasi penganiayaan di TPU KM 12 Kota Palangka Raya, Selasa.

Wanita yang juga menjadi Kepala BPBD Kota Palangka Raya itu pun menyayangkan kejadian pemukulan terhadap anggota MDMC yang juga tergabung di unit respon cepat (URC) Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Palangka Raya.

"Secara pasti saya juga belum mengetahui secara detail. Namun sejumlah anggota MDMC telah menjadi korban pemukulan, ada wanita juga yang menjadi korban pemukulan bahkan satu korban pemukulan sampai pingsan. Saat ini para korban sudah dirawat di rumah sakit," kata Emi.

Baca juga: Kabar Baik, 159 Pasien Corona di Kalsel Sembuh dalam Sehari

Emi menerangkan, pihak yang melakukan pemukulan merupakan anggota keluarga almarhum yang sebelumnya berobat di RSI PKU Muhammadiyah Palangka Raya.

Sementara tim MDMC yang menjadi korban pemukulan merupakan bagian dari tim URC di Kota Palangka Raya dari Tim Gugus Tugas yang tugasnya melakukan sosialisasi, pengawasan protokol kesehatan.

"Bahkan jika ada pihak rumah sakit yang meminta pemusalaran mereka siap melakukan. Untuk kasus ini, pada awalnya keluarga telah sepakat dan menadatangani pemulasaran dilakukan dengan protokol COVID-19 sehingga dianggap tidak ada masalah. Namun di lapangan justru berbeda," katanya.

Pihaknya pun nantinya akan memperketat pengawalan kepada para petugas yang dilakukan pihak TNI dan Polri.

"Biasanya setiap proses pemulasaran dikawal anggota TNI dan Polri. Namun hari ini karena tim terbagi, hari ini tim tidak ada pengawalan," katanya.

Ketua MDMC Kota Palangka Raya, Aprie Husin Rahu yang juga menjadi korban pemukulan saat dijumpai di Mapolresta Palangka Raya oleh Antara menerangkan, kejadian bermula saat dia dan tim MDMC yang menjadi bagian dari Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Palangka Raya selesai memasukkan peti jenazah ke liang lahat dan mulai melakukan penimbunan.

Saat peti berisi jenazah dimasukkan dan liang lahat mulai ditimbun petugas, lanjut dia, ada oknum anggota keluarga yang menyatakan tidak terima keluarganya dimakamkan secara protokol Covid-19.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com