Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Liga 2 2021 Digelar di Stadion Manahan Solo, Polisi Terjunkan 350 Personel

Kompas.com - 23/09/2021, 12:01 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Solo akan menerjunkan 350 personel dalam rangka mengamankan gelaran Liga 2 2021 di Solo, Jawa Tengah, Minggu (26/9/2021).

Gelaran Liga 2 2021 akan berlangsung hingga 27 Oktober 2021 di Stadion Manahan.

Pesertanya ada enam tim tergabung dalam Grup C, yakni Persis Solo, Persijap Jepara, PSCS Cilacap, PSIM Yogyakarta, Hizbul Wathan, PSG Pati.

"Pagi ini surat rekomendasi dari Polresta Solo terkait gelaran Liga 2 yang akan menggunakan Stadion Manahan sudah kami kirimkan ke Direktorat Intelkam Polda Jateng. Kami sudah menyiapkan sebanyak 350 personel pengamanan," kata Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak di Solo, Jawa Tengah, Kamis (23/9/2021).

Baca juga: Bupati Garut Sebut Ahmad Dhani dan Mulan Jameela Akan Beli Klub Sepak Bola Persigar

Menurut dia, ratusan personel yang diterjunkan itu terdiri 15 personel ditempatkan di dalam Stadin Manahan dan 35 personel diterjunkan sebagai lapis pengamanan di area jogging track Stadion Manahan.

Kemudian ada 100 personel tediri dari gabungan TNI, Polri, maupun backup dari Satuan Brimob Polda Jateng juga disiapkan untuk antisipasi pengamanan selama Liga 2 2021 di Stadion Manahan berlangsung.

"Termasuk kami kerahkan sebanyak 150 personel pengamanan tergabung dalam tim pengurai pengamanan. Dimana masing-masing tim terdiri dari 30 personel baik itu lima tim dari masing-masing Polsek yang meng-cover di wilayahnya maupun dua tim yang nantinya mengamankan selama Liga 2 berlangsung," kata dia.

Dikatakan Ade, fokus pengamanan kepolisian bukan hanya di dalam Stadion Manahan, tetapi juga antisipasi di luar stadion.

Polisi, lanjut dia menyiapkan personel dalam rangka melakukan penyekatan terhadap suporter ketika gelaran Liga 2 berlangsung di Stadion Manahan.

"Kami telah memanggil Presiden Pasoepati (suporter Persis Solo) agar tidak mengerahkan massa suporter ke Stadion Manahan selama gelaran berlangsung," kata dia.

Baca juga: 2 Atlet Sepak Bola SMP Tasikmalaya Tewas Tersambar Petir Saat Bermain Bola

Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa mengatakan, dasar hukum diizinkannya gelaran Liga 2 2021 di Stadion Manahan adalah surat edaran wali kota implementasi dari Inmendagri.

Mengenai pengamanan, kata Teguh tidak hanya dilakukan di jalan. Tetapi, kawasan terminal dan stasiun harus steril dari keberadaan suporter.

"Paling tidak Stasiun Klaten menuju ke Solo. Karena memang suporter Jogja itu seperti masyarakat kita. Jadi jalan-jalan tikus ini benar-benar kalau dia punya kemauan ya dengan jalan apapun dia akan melaksanakan itu," kata Teguh.

Pihaknya mengimbau masyarakat untuk mendukung suksesnya pelaksanaan Liga 2 2021 di Stadion Manahan cukup menyaksikan pertandingan itu dari rumah.

Menurut dia gelaran Liga 2 2021 akan disiarkan secara langsung melalui beberapa stasiun televisi swasta nasional.

"Maka dari itu tetap jaga kondusivitas karena kita sedang pandemi. Pak Wali kemarin sudah menyampaikan wanti-wanti benar jangan ada klaster baru," ungkap Teguh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com