Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Rumah Angling Dharma di Pandeglang, Sudah Ada sejak 2002 dan Memiliki Ciri Khusus

Kompas.com - 23/09/2021, 10:55 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Warganet dihebohkan dengan munculnya seseorang yang disebut raja di Kabupaten Pandeglang, Banten, bernama Sultan Jamaludin Firdaus.

Raja itu diberitakan membangun puluhan rumah dan memiliki tempat yang disebut Kerajaan Angling Dharma.

Lokasi kerajaan ini berada di Desa Pandat, Kecamatan Mandalawangi, Pandeglang.

Namun, hal itu dibantah juru bicara Jamaludin, Ki Jamil Baddnaya.

Kata Jamil, Sultan Jamaludin bukan seorang raja dan Angling Dharma bukan sebuah kerajaan.

Angling Dharma, kata Jamaludin, merupakan sebuah perumahan.

Dia pun keberatan lingkungan rumah itu disebut kerajaan dan dipanggil raja untuk pemiliknya.

"Saya klarifikasi yang ramai keberadaan Kerajaan Angling Dharma di Pandeglang, sebetulnya itu tidak ada. Beliau tidak mendirikan kerajaan atau ada kerajaan di sana. Beliau bekerja di bidang sosial," kata Jamil kepada wartawan di Mandalawangi, Rabu (22/9/2021)

Kata Jamil, sebutan untuk Sultan Jamaludin di komunitas tersebut adalah Baginda.

Rumah Angling Dharma sudah ada sejak 2002

Ki Jamil Badranaya yang mengaku sebagai juru bicara dari Rumah Angling Dharma di Pandeglang.KOMPAS.com/Acep Nazmudin Ki Jamil Badranaya yang mengaku sebagai juru bicara dari Rumah Angling Dharma di Pandeglang.

Jamil mengatakan, rumah angling dharma yang dibangun Jamaludin sudah ada sejak tahun 2002.

Dijelaskannya, rumah itu dibuat berbeda dengan rumah lainnya di Desa Pandat karena Jamaludin memiliki gaya yang nyentrik.

"Itu pernak-pernik saja, kata beliau itu ada filosofinya, jadi bukan dikaitkan dengan kerajaan atau sebagainya, memang beliau selalu nyentrik, seperti berpakaian, saya juga kadang tidak memahami kenyentrikan beliau," kata Jamil kepada wartawan di Mandalawangi, Rabu.

Baca juga: Rumah Angling Dharma Ada di Pandeglang sejak 2002, Ogah Dikaitkan dengan Kerajaan Sunda Empire

 

Baginda Jamaludin sudah bangun 30 rumah angling dharma untuk warga kurang mampu

Rumah warga yang dibangun oleh Baginda Jamaludin memiliki ciri khas, yakni bertuliskan Angling Dharma di bagian atasnya.KOMPAS.COM/ACEP NAZMUDIN Rumah warga yang dibangun oleh Baginda Jamaludin memiliki ciri khas, yakni bertuliskan Angling Dharma di bagian atasnya.

Kata Jamil, Baginda Jamaludin sudah membangun 30 rumah tidak layak huni sejak 2019.

Masih kata Jamil, rumah itu dibangun atas inisiasi Jamaludin dan tersebar di sejumlah kecamatan di Kabupaten Pandeglang, Banten.

"Total 30 rumah dibangun, tersebar di kecamatan Mandalawangi, Menes, Pagelaran," ungkapnya.

Sambung Jamil, rumah-rumah yang dibangun itu sebagian besar dari dana pribadi dan sisanya merupakan bantuan dari para santri yang menyumbang material hingga uang.

Baca juga: Baginda Jamaludin Bangun 30 Rumah Angling Dharma di Pandeglang untuk Warga Miskin Tanpa Diminta

 

Rumah angling dharma yang dibangun Baginda Jamaludin memiliki ciri khusus

Rumah warga yang dibangun oleh Baginda Jamaludin memiliki ciri khas, yakni bertuliskan Angling Dharma di bagian atasnya.KOMPAS.COM/ACEP NAZMUDIN Rumah warga yang dibangun oleh Baginda Jamaludin memiliki ciri khas, yakni bertuliskan Angling Dharma di bagian atasnya.

Jamil mengatakan, rumah yang dibangun Baginda Jamaludin memiliki curu khusus, di antaranya adalah bertuliskan Angling Dharma.

Dikutip dari TribunBanten.com, kemudian ukiran ornamen rumahnya juga sama dengan 'istana' milik Baginda Jamaludin.

"Hingga saat ini sudah 30 rumah yang dibangun oleh baginda, dan akan terus bertambah," katanya.

Baca juga: Foto-foto Perumahan Angling Dharma Pandeglang yang Sempat Heboh Dikira Kerajaan

 

Tanggapan Gubernur Banten soal rumah angling dharma

Gubernur Banten Wahidin HalimKOMPAS.com/RASYID RIDHO Gubernur Banten Wahidin Halim

Terkait dengan rumah angling dharma tersebut, Gubernur Banten Wahidin Halim pun angkat bicara.

Wahidin pun memuji tingginya jiwa sosial yang dilakukan oleh Jamaludin tersebut.

Namun, kata Wahidin bahwa Pemerintah Provinsi Banten sudah menggelontorkan anggaran untuk membantu masyarakat tak mampu yang rumahnya tak layak huni.

Jumlahnya, sambung Wahidin, lebih banyak dibanding dengan rumah yang dibangun Jamaludin dan sudah ribuan.

"Tapi, jangan lupakan pemerintah jauh lebih banyak membangun (rumah layak huni), sudah ribuan. Anggarannya sudah dianggarakan setiap tahun," kata Wahidin, Rabu.

Baca juga: Sultan Jamaludin dari Angling Dharma Pandeglang Bangun 30 Rumah Warga, Gubernur Wahidin: Pemda Ribuan

 

(Penulis : Kontributor Serang, Rasyid Ridho | Editor : Abba Gabrillin, Aprilia Ika, I kadek Wira Aditya, David Oliver Purba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com