Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswi Tasikmalaya Ciptakan Aplikasi Khusus Ibu Hamil, agar Patuh Konsumsi Zat Besi

Kompas.com - 21/09/2021, 11:35 WIB
Irwan Nugraha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Mahasiswi S2 Terapan Kebidanan asal Tasikmalaya membuat aplikasi Fe-MNHY untuk mengecek kepatuhan ibu hamil konsumsi tablet zat besi.

Zat besi atau Fe adalah salah satu mineral yang memiliki peran penting dalam pembentukan hemoglobin pada sel darah merah.

Fe bisa didapati dari makanan seperti biji-bijian, daging merah, kacang-kacangan, sayuran hijau, dan hati.

Fe sangat dibutuhkan oleh setiap manusia terutama bagi ibu-ibu yang sedang hamil.

Baca juga: Mahasiswa Telkom University Ciptakan Inovasi Gelang Pendeteksi Tsunami

Metty Nurherliyany, mahasiswi S2 Kebidanan Terapan STIKes Dharma Husada Bandung sekaligus dosen tetap di STIKes Muhammadiyah Ciamis, berinisiatif membuat aplikasi bernama Fe-MNHY untuk mencegah kematian bayi dalam kandungan dan anemia seorang perempuan akibat ibu hamil lalai mengonsumsi zat besi selama masa kehamilan.

Juga, bisa mencegah penularan Covid-19 karena ibu hamil dan bidan atau dokter bisa berkomunikasi langsung secara daring lewat aplikasi tersebut.

“Fe-MNHY ini merupakan suatu program yang dirancang sebagai sistem pemantauan konsumsi tablet Fe yang digunakan oleh bidan dengan pasien (ibu hamil) yang saling berhubungan,” ujar Metty kepada Kompas.com di rumahnya, Selasa (21/9/2021).

Baca juga: Pengakuan Penipu Cashback Dapat Untung Rp 400 Juta: Ciptakan Pembeli dan Penjual Fiktif

Menurut Metty, pembuatan aplikasi tersebut dirinya dibimbing oleh dosen pembimbing, Profesor Herry Garna dan Profesor Hidayat Wijayanegara.

Aplikasi Fe-MNHY merupakan aplikasi Fe Metty Nurherliyany, yaitu berupa software berbasis Android yang dibuat oleh seorang programer berdasarkan rancangan dirinya untuk dapat digunakan dalam upaya pencegahan anemia pada ibu hamil dengan melakukan pemantauan dalam mengonsumsi tablet Fe.

Baca juga: Warga Semarang Ini Ciptakan JegBos, Ojek Online Tanpa Aplikasi Khusus

“Bidan selaku pemantau sekaligus sebagai pemberi input untuk mengingatkan pasien dalam mengonsumsi tablet Fe setiap harinya, dan pasien selaku penerima input dari bidan untuk melaksanakan dan mematuhi perintah dengan mengisi kolom persetujuan yang menjadi dasar sebagai output yang diberikan,” kata dia.

Selain itu, lanjut Metty, rekap data dilakukan bidan sebagai bahan evaluasi tentang konsumsi tablet Fe oleh ibu hamil dan sebagai informasi ketika ibu hamil melakukan pemeriksaannya.

“Fungsi dasar aplikasi ini adalah sebagai media untuk membantu pasien sebagai pengingat dalam mengonsumsi tablet Fe yang disampaikan oleh tenaga kesehatan (bidan). Tujuan aplikasi ini meningkatkan kedisiplinan pasien mengonsumsi obat yang dimonitoring langsung oleh tenaga kesehatan,” ujarnya.

 

Agar ibu hamil patuh konsumsi zat besi

Tampilan muka aplikasi Fe MNHY terdapat dua pilihan yakni akses pasien dan akses bidan.

Untuk dapat menggunakan aplikasi Fe-MNHY tersebut, pasien maupun tenaga kesehatan harus login terlebih dahulu.

Bagi ibu hamil nantinya akan diarahkan untuk menuju pilihan akses pasien, sedangkan nakes diarahkan ke pilihan akses bidan. Kemudian untuk melanjutkannya, baik ibu hamil maupun bidan harus mengisi dua kolom yang merupakan username dan kata sandi.

“Jadi pada saat ibu hamil datang ke puskesmas maupun tempat praktik bidan, ibu hamil diberikan aplikasi ini. Kemudian bidan mendaftarkan username dengan nama pasien dengan paswordnya sebanyak 6 digit yang mudah diingat sama ibu hamil,” kata dia.

Aplikasi Fe-MNHY ini juga sebagai pengingat bagi ibu hamil untuk mengonsumsi tablet Fe sesuai dengan jadwal yang ditentukan.

Metty menyebut, banyak kejadian bidan tidak menemukan atau tidak mendata kepatuhan ibu hamil dalam mengonsumsi tablet Fe di rumah.

“Di dalamnya ada pengingat atau notifikasi untuk mengingatkan ibu hamil untuk segera mengonsumsi tablet Fe. Pihak keluarga pun dilibatkan untuk mengingatkan ibu hamil jika ada bunyi notifikasi konsumsi tablet Fe dari aplikasi,” ujar dia.

Bisa interaksi dengan bidan via chat

Metty yang juga Dosen STIKes Muhammadiyah Ciamis ini menyebut aplikasi yang diciptakannya tersebut, antara ibu hamil dengan bidan bisa berinteraksi dan berkomunikasi langsung melalui chat layaknya WhatsApp.

Sehingga, di masa pandemi sekarang bisa terhindar dari penularan Covid-19 karena pemeriksaan kesehatan ibu hamil bisa dilakukan secara daring.

“Bisa chatting juga untuk konsultasi kesehatan. Ada juga beberapa fitur tentang pendidikan kesehatan yang dibutuhkan oleh ibu hamil. Bisa juga mengecek kadar HB ibu hamil, grafik peningkatan maupun berat badan, dan grafik kepatuhan,” tambahnya.

Ibu dua anak berharap, aplikasi yang digagas dan diciptakannya bisa memberikan solusi bagi dunia kesehatan terutama bagi ibu hamil dan bidan. “Mudah-mudahan aplikasi bisa memberikan manfaat bagi dunia kesehatan,” pungkasnya.

 

Kebutuhan zat besi untuk ibu hamil

Dilansir dari promkes.kemenkes.go.id, kebutuhan kandungan zat besi (Fe) pada ibu hamil adalah sekitar 800 mg.

Adapun kebutuhan tersebut terdiri atas 300 mg yang dibutuhkan untuk janin, dan 500 gram untuk menambah masa hemoglobin maternal.

Kelebihan sekitar 200 mg dapat diekskresikan melalui usus, kulit, dan urine. Pada makanan ibu hamil, tiap 100 kalori dapat menghasilkan sebanyak 8-10 mg Fe.

Untuk perhitungan makan sebanyak 3 kali, dengan kalori sebanyak 2.500 kalori dapat menghasilkan 20-25 mg zat besi setiap harinya. Selama masa kehamilan lewat perhitungan 288 hari, wanita hamil bisa menghasilkan zat besi  sekitar 100 mg.

Dengan demikian, kebutuhan Fe (zat besi) masih kurang pada wanita hamil, sehingga membutuhkan asupan tambahan berupa tablet Fe.

Untuk memenuhi kekurangan asupan zat besi atau Fe ibu hamil, tenaga kesehatan baik dokter kandungan maupun bidan di puskesmas selalu memberikan tablet Fe untuk dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan.

Permasalahan akan timbul jika tablet Fe yang diberikan kepada ibu hamil tidak dikonsumsi secara teratur, sehingga akan berdampak terhadap munculnya anemia pada ibu hamil. Kekurangan zat besi atau Fe dapat meningkatkan risiko kehamilan, seperti kelahiran premature dan bayi lahir dengan berat badan rendah. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Regional
Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com