Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Modus Baru Pelaku Penyelundupan, Pura-pura Jadi Wisatawan, lalu Sewa Kapal Mewah untuk Angkut 100 Kg Sabu

Kompas.com - 21/09/2021, 08:21 WIB
Hadi Maulana,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com – Penyelundupan narkotika diduga dilakukan oleh jaringan internasional melalui Batam, Kepulauan Riau (Kepri) mulai mengalami perubahan dan pola baru.

Hal ini diakui Wakapolda Kepri, Brigjen Darmawan saat merilis lima pelaku kurir narkotika jenis sabu seberat 100,258 Kg, yang diketahui berasal dari Malaysia, untuk kemudian dibawa menuju Kalimantan melalui perairan Pulau Putri, Nongsa.

Baca juga: Terungkap Modus Baru Penyelundupan 100 Kilogram Sabu di Batam

"Mereka menggunakan pola yang sangat baru. Pola yang sangat tidak mungkin sebenarnya bisa dicurigai oleh petugas yang menjaga perairan," kata Darmawan melalui telepon, Senin (20/9/2021).

Adapun pola yang dimaksud adalah sistem pemindahan barang bukti dengan cara ship to ship atau antarkapal, yang dilakukan antara para tersangka dengan pelaku lain warga Negara Malaysia di perairan Out Port Limited (OPL).

Baca juga: 34,7 Kg Sabu-sabu dari Malaysia Ditemukan di Pinggir Sungai, Tim Gabungan Tangkap 1 Orang, 4 Pelaku Lain Buron

Walau demikian, pihaknya belum bisa memastikan, apakah penjemputan barang bukti ke perairan OPL tetap menggunakan kapal Yacht atau menggunakan unit kapal lain.

Namun, para pelaku yang mayoritas merupakan warga luar Kota Batam ini, sempat dengan tenang membawa seluruh barang bukti menggunakan dua tas berukuran besar.

Mereka berpura-pura menjadi wisatawan yang ingin menyewa satu unit kapal Yacht di kawasan Nongsa.

Terkait modus menggunakan kapal mewah ini, juga kini diminta menjadi atensi bagi seluruh petugas Kepolisian agar lebih waspada mengenai perubahan modus yang kerap dilakukan oleh para pelaku penyelundupan narkotika.

"Biasanya kan pakai kapal nelayan, namun kemudian modus baru ini akhirnya diketahui oleh petugas, yang sebelumnya sudah mengantongi ciri-ciri para pelaku. Hingga mereka terendus berangkat menggunakan sebuah kapal Yacht," ungkap Darmawan.

Adapun unit kapal yang digunakan oleh para pelaku, juga dikategorikan sebagai kapal mewah dengan segala fasilitas pendukung di dalam kapal.

"Kapal ini kita perkirakan seharga Rp 4 Miliar," papar Darmawan.

Satu pelaku masih buron

Sebelumnya, sebanyak lima pelaku penyelundupan narkotika ditangkap pihak kepolisian.

Mereka berinisial Ra (26) asal Jakarta, Aja (23) asal Jawa Timur, Eha (25) asal Bitung, Fos (26) asal Batam, dan H (33) asal Jawa Barat.

“Ada satu orang pelaku lain, yang saat ini lagi dalam pencarian (DPO),” tegas Darmawan.

Darmawan juga menuturkan, bahwa seluruh barang bukti yang dibawa oleh para pelaku diketahui berasal dari Malaysia.

“Para tersangka dikenakan pasal Pasal 114 ayat (2) UU Narkotika dengan ancaman hukuman penjara 5-20 tahun atau penjara seumur hidup,” pungkas Darmawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Viral, Bupati Pemalang Touring Pakai Pelat Palsu, Mansur: Keteledoran Tim

Viral, Bupati Pemalang Touring Pakai Pelat Palsu, Mansur: Keteledoran Tim

Regional
Polisi Tangkap Pria yang Cabuli Anak di Bawah Umur di Toilet Sekolah

Polisi Tangkap Pria yang Cabuli Anak di Bawah Umur di Toilet Sekolah

Regional
Gaji Guru PPPK di Semarang Masih Belum Cair, Wali Kota: Sabtu Cair

Gaji Guru PPPK di Semarang Masih Belum Cair, Wali Kota: Sabtu Cair

Regional
Kick Off ILP, Pj Walkot Nurdin: Upaya Wujudkan Pelayanan Kesehatan Paripurna

Kick Off ILP, Pj Walkot Nurdin: Upaya Wujudkan Pelayanan Kesehatan Paripurna

Kilas Daerah
Status Gunung Ibu Naik Jadi Siaga, Terdengar Dentuman dan Erupsi

Status Gunung Ibu Naik Jadi Siaga, Terdengar Dentuman dan Erupsi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com