Ade mengatakan, Pemkab Bogor masih terkendala biaya pekerjaan fisik pembangunan jalan sepanjang 48,7 kilometer dengan estimasi anggaran sekitar Rp 5 triliun.
"Total perkiraan anggaran biaya yang dibutuhkan adalah kurang lebih sebesar 5 trilyun. Keterbatasan anggaran yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Bogor, sehingga membutuhkan dukungan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat,” kata Ade.
Ade menjelaskan, jalan Poros Tengah Timur memiliki peran vital dalam meningkatkan infrastruktur jaringan jalan regional di wilayah Jawa Barat.
Jalan poros akan menghubungkan wilayah Kabupaten/Kota Bogor, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Karawang.
Bila jalur Puncak II ini selesai, maka akan membawa manfaat untuk tiga provinsi yakni Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta.
Baca juga: Polisi Berlakukan One Way di Jalur ke Puncak Bogor, Kendaraan yang Hendak Naik Ditahan
Berdasarkan hasil kajian, pembangunan jalur PTT akan menciptakan efisiensi jarak tempuh sekitar 16 persen dan menurunnya tingkat kemacetan kawasan Puncak sebesar 50 persen.
Di sebagian titik pada kawasan yang akan dilalui oleh PTT memiliki potensi cukup besar untuk dikembangkan.
Hingga saat ini sudah banyak dibuka kawasan wisata, sehingga jika akses jalan ditingkatkan, akan membagi tujuan wisata masyarakat, tidak lagi terfokus ke Puncak utama yakni Cisarua.
"Kolaborasi yang baik antara pemerintah (pusat, provinsi, kabupaten), swasta, dan masyarakat dalam membangun jalur Puncak 2, akan berdampak signifikan bagi pengembangan kawasan, dan akan meningkatkan perkonomian masyarakat," jelas dia.
Di tempat yang sama, Bupati Cianjur Herman Suherman menyampaikan bahwa warganya sangat mendukung pembangunan jalur Puncak II tersebut.
Karena dukungan itu, pihaknya juga tengah meningkatkan akses Jalan Puncak II yang masuk dalam wilayah Kabupaten Cianjur. Ia menargetkan pembangunannya selesai di tahun 2022.
"Begitu pentingnya pembangunan jalur Puncak II. Tapi yang lebih penting mengingatkan bapak-bapak di pusat agar benar-benar mendengar aspirasi dari bawah (warganya), tanpa solusi ini kami akan terus-menerus merasakan kemacetan," ungkap Herman.
"Kami juga berupaya meningkatkan jalan existing yang panjangnya 9,7 kilometer dan lebar 4-5 meter. Tahun depan akan selesai," tuturnya.
Ia menilai, selama ini banyak potensi wisata di wilayah Cipanas, Sukaresmi, dan Pacet tidak maksimal lantaran wisatawan mengarah ke Cianjur terjebak kemacetan di wilayah Puncak Bogor.
Herman berharap agar pembangunan Puncak II bisa terealisasi sehingga bisa memaksimalkan potensi wisata di Cianjur.
"Dari Jakarta mau ke Cianjur macet, dari Bandung macet juga. Jadi kawasan Pacet, Cipanas, Sukaresmi sepi, karena wisatawan atau orang dari Jakarta terjebak macet di jalan, enggak jadi ke sini, makanya sepi," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.