GRESIK, KOMPAS.com - Sebuah petirtaan atau kolam pemandian diperkirakan tinggalan era Kerajaan Majapahit, ditemukan di Dusun Rejosari, Desa Sumberame, Kecamatan Wringinanom, Gresik.
Menurut keterangan dari @muhammad_aliful_hidayah yang diunggah dalam Instagram @gresiknews, petirtaan kuno tersebut memiliki ukuran sekitar 12x8 meter di bawah sebatang pohon beringin besar yang berusia ratusan tahun, yang tumbuh di lahan negara.
Dugaan pertirtaan tersebut mengarah pada tinggalan era kerajaan Majapahit, lantaran susunan batu yang ditemukan di lokasi sepintas mirip dengan kolam pemandian pada masa Kerajaan Majapahit.
Kendati untuk kepastian, dibutuhkan penelitian lebih lanjut oleh tim ahli.
Baca juga: Mengintip Situs Sumberbeji, Petirtaan Megah Peninggalan Majapahit Abad ke-14
"Itu sudah empat hari yang lalu," ujar Camat Wringinanom Sayib, saat dihubungi, Senin (13/9/2021) malam.
Sayib mengatakan, dirinya mendapatkan informasi jika sebelum ditemukan petirtaan tersebut, warga setempat sudah ada yang curiga jika terdapat adanya peninggalan bersejarah di lokasi tersebut.
"Sebelumnya sudah sempat terlihat, kemudian di perdalam hasilnya berbentuk kolam. Itu kemarin warga dengan kepala desa sepakat dilakukan pengerukan," ucap Sayib.
Masih menurut Sayib, semula memang ada warga desa setempat yang peduli dengan benda-benda purbakala kemudian menemui kepala Desa Sumberame.
Akhirnya bersama perangkat desa setempat, mereka menyepakati untuk dilakukan pengerukan di lokasi temuan.
"Ini saya sudah sarankan, supaya mereka membuat surat mengenai kronologis hingga catatan penemuan," kata Sayib.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Gresik Sutaji Rudy saat dihubungi terpisah mengatakan, pihaknya telah mendapat laporan mengenai temuan kolam pemandian yang diperkirakan dari era Kerajaan Majapahit tersebut.
Baca juga: Perpanjangan PPKM, Situs Cagar Budaya Majapahit Masih Tutup bagi Wisatawan
Dirinya mengakui, belum sempat meninjau lokasi karena kesibukan tugas.
"Hari Jumat (10/9/2021) itu ditemukan. Kami memang sudah dapat laporan, tapi belum sempat diperiksa oleh teman-teman, jadi belum tahu kepastiannya. Rencananya besok (hari ini, 14/9/2021) kami agendakan ke lokasi," tutur Sutaji.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.