Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Mama Elisabeth Hidupi 3 Anaknya yang Menderita Disabilitas dengan Bertenun, Tinggal di Gubuk Reyot

Kompas.com - 13/09/2021, 11:45 WIB
Nansianus Taris,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MAUMERE, KOMPAS.com - Elisabeth Gentia (58) tak menyerah dengan keadaan. Ia tetap berjuang menghadapi kesulitan yang dialaminya.

Elisabeth yang berprofesi sebagai penenun itu berjuang sendiri menghidupi tiga anaknya yang mengalami disabilitas karena suaminya sakit-sakitan.

Kini, Elisabeth tinggal di sebuah gubuk di Desa Heo Puat, Kecamatan Hewokloang, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Di sana, ia tetap menenun untuk menghidupi keluarganya.

Elisabeth menceritakan, seorang anaknya mengalami gangguan mental, lalu ada yang mengalami kelumpuhan dan gizi buruk, sedangkan anak lainnya tak bisa bicara.

Elisabeth tinggal di sebuah gubuk reyot berukuran 2x3 dengan dinding bambu dan lantai tanah. Dinding itu sudah banyak berlubang dimakan rayap.

Gubuk itu dibangun tanpa sekat. Aktivitas rumah tangga dilakukan di sana, dari berkumpul, tidur, dan memasak.

Baca juga: Kisah Hendrikus, ASN di Sikka yang Isi Waktu Luang dengan Bertani Hortikultura, Raup Omzet Jutaan Rupiah

Elisabeth dan keluarganya juga hidup tanpa penerangan listrik. Pada malam hari, mereka mengandalkan lampu pelita, itu pun jika ada minyak tanah.

Di usia yang tidak muda lagi, Elisabeth harus bekerja keras menghidupi suami dan ketiga anaknya. Suaminya tak bisa bekerja karena sakit-sakitan.

“Setiap hari saya menenun. Suami saya sudah tidak bisa bekerja lagi karena sakit-sakitan. Kain tenunan ini saya jual. Hasilnya untuk bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari,” kata mama Elisabeth di kediammnya, Minggu (12/9/2021) siang.

Ia mengaku, penghasilannya menjual tenun itu terkadang tak cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari. Seringkali, ia tak punya uang membeli beras.

Untuk makan sehari-hari, mereka kadang mendapat bantuan dari tetangga. 

"Kalau ada uang, ya beli beras. Kalau tidak ada, kami makan ubi dan pisang. Mau bagaimana, begitu sudah kondisi kami. Intinya bisa bertahan hidup,” ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com