MADIUN, KOMPAS.com - Kedua orangtua KRN (15), bocah yang diculik pengusaha asal Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, lega ketika mendengar kabar anak perempuan semata wayangnya telah ditemukan.
Anak sulung pasutri berinisial BTW dan OV itu ditemukan polisi di sebuah kos-kosan di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, pekan lalu.
Setelah 15 bulan anaknya hilang diculik DN, KRN tidak lagi sendirian. Korban sudah memiliki momongan kecil berusia 11 bulan.
Meski sudah ditemukan dan dibawa ke Kota Madiun, pasutri itu belum bisa membawa pulang langsung buah hati dan cucu mereka ke rumah.
Korban harus menjelani rehabilitasi di sebuah panti asuhan di Kota Pecel hingga beberapa hari.
Baca juga: Penantian Tukang Tambal Ban Bertemu Anaknya yang Diculik sejak Setahun Lalu, Bermula Menolak Lamaran
Ditemui Kompas.com di kediamannya, Kamis (9/9/2021), BTW dan OV mengaku senang anak pertamanya itu ditemukan dalam kondisi hidup dan sehat.
Hanya saja, saat pertama bertemu di kantor polisi, OV yang sudah lama memendam rindu tidak bisa memeluk anak perempuanya itu.
“Kemarin saat ketemu di kantor polisi (Polres Madiun Kota), saya ingin memeluk KRN karena sudah sekian lama tak bersua. Tetapi, saat itu, anak saya seperti tidak mau. Saat itu saya hanya bisa bersalaman saja,” kata OV.
Keengganan anaknya dipeluk bukan tanpa sebab. OV menduga anaknya masih dalam pengaruh doktrin DN.
Menurut OV, saat diculik, anak perempuannya itu dalam kondisi hamil. Pasangan ini menduga DN adalah pria yang menghamili anak mereka.
Kendati saat itu DN mau menikahi anaknya, OV bersama suaminya sepakat menolak lamaran pelaku.
Selain anaknya masih di bawah umur, pelaku sudah memiliki istri yang sah.
Lantaran menolak lamaran itu, kata dia, anaknya diculik DN saat berada di rumah neneknya.
Setelah ditemukan, OV bersama suaminya siap merawat KRN bersama anaknya.
Namun, bila menolak tinggal bersama, OV akan mencarikan pondok pesantren bagi KRN.
Sebab, saat masih duduk dibangku SD, KRN ingin masuk pondok pesantren untuk menjadi seorang penghafal Al Quran.
“Pasti kami rawat karena KRN itu anak kami dan bayi yang dibawa itu juga cucu kami,” kata OV.