Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Uno: Kalau Kangen ke Raja Ampat, ke Kampar Saja

Kompas.com - 12/09/2021, 19:29 WIB
Idon Tanjung,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengunjungi destinasi wisata Puncak Kompe di Desa Koto Masjid, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Riau, Minggu (12/9/2021).

Kunjungan Sandiaga ini setelah Desa Koto Masjid masuk 50 besar nominasi Anugerah Desa Wisata (ADWI) 2021.

Sandiaga tertarik berkunjung, karena Desa Koto Masjid memiliki banyak destinasi wisata.

Baca juga: Anggaran Kementerian Dialihkan, Sandiaga Uno Turun Tangan Jadi Mentor

Misalnya Kampung Patin, di mana mayoritas warga memiliki kolam ikan patin di pekarangan rumahnya.

Ikan patin bahkan diolah menjadi berbagai produk makanan khas Kabupaten Kampar.

Ada kerupuk kulit ikan patin, nugget, abon, bakso dan sebagainya.

Selain itu, ada wisata alam Puncak Kompe, Lembah Aman, dan Sungai Gagak.

Baca juga: Sandiaga Uno: Jadi Pusat Fesyen Muslim, Bandung Harus Bisa Kalahkan Dubai

Warga mengelola destinasi wisata ini dengan membentuk kelompok sadar wisata (Pokdarwis), dan didukung pemerintah melalui Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten dan provinsi.

Sandiaga Uno mengaku bangga dengan destinasi wisata yang dimiliki Desa Koto Masjid.

"Alhamdulillah, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, tanah kelahiran saya masuk 50 besar desa wisata terbaik di Indonesia," ucap Sandiaga kepada wartawan saat konferensi pers di obyek wisata Puncak Kompe, Minggu.

Menurut Sandiaga, ini adalah simbol kebangkitan ekonomi nasional di tengah pandemi Covid-19.

Ia berharap, kreatifitas warga Desa Koto Masjid ini juga semakin membuka peluang untuk mencintai destinasi-destinasi wisata di Riau.

Sebab, menurut Sandiaga, obyek wisata Puncak Kompe tak kalah menarik dengan Raja Ampat di Papua.

 

Menparekraf Sandiaga Uno saat tiba di destinasi wisata Puncak Kompe di Desa Koto Masjid, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Riau, Minggu (12/9/2021)KOMPAS.COM/IDON Menparekraf Sandiaga Uno saat tiba di destinasi wisata Puncak Kompe di Desa Koto Masjid, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Riau, Minggu (12/9/2021)
Mirip Raja Ampat

Pemandangan dari Puncak Kompe memperlihatkan waduk PLTA Koto Panjang yang membentuk pulau-pulau kecil, yang sekilas mirip panorama Raja Ampat.

"Tidak perlu ke luar negeri, karena kecintaan terhadap destinasi wisata kita. Kalau kangen ke Raja Ampat, ke Kampar saja. Nanti kita juga akan umumkan nama baru spot (Puncak Kompe) ini. Apakah namanya Raja Lima, nanti kita diskusikan dulu, karena destinasi wisata ini sensasi yang luar biasa," kata pria kelahiran Rumbai, Kota Pekanbaru ini.

Baca juga: Saingi Sandiaga Uno, Wakil Camat dan Kepala Sekolah Masuk Daftar Pejabat Terkaya versi LHKPN KPK

Sementara itu, Gubernur Riau Syamsuar mengatakan bahwa Provinsi Riau memiliki banyak destinasi wisata.

Ia menyebutkan beberapa di antaranya, yakni Sungai Subayang, Ombak Bono, Candi Muara Takus, dan termasuk Puncak Kompe.

"Wisata alam di Kampar sangat banyak. Belum lagi di kabupaten lainnya. Pak Menteri (Sandiaga) harus ke sana," ujar Syamsuar.

Syamsuar juga berharap, Menparekraf memberikan dukungan demi mengembangkan desa-desa wisata yang ada di Riau.

Ia berharap, keindahan alam Riau menarik wisatawan lokal maupun mancanegara.

"Karena itu, kami harap Pak Menteri sebagai putra terbaik Provinsi Riau dapat membawa kesejahteraan untuk masyarakat Riau, khususnya dalam rangka pembangunan pariwisata yang ada di Indonesia," kata Syamsuar.

Kunjungan Sandiaga Uno ke desa wisata Koto Masjid, Kabupaten Kampar, disambut antusias oleh warga setempat.

Jumlah warga terpaksa dibatasi untuk menerapkan protokol kesehatan.

Selain menikmati keindahan alam dari Puncak Kompe, Sandiaga juga melihat berbagai produk makanan khas Kabupaten Kampar yang diolah dari ikan patin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com