AMBON, KOMPAS.com - Tim SAR gabungan melanjutkan pencarian puluhan anak buah kapal KM Hentri yang hilang di perairan Kepulauan Tanimbar, Maluku.
Puluhan anak buah kapal itu melompat ke laut stelah kapal mereka terbakar dan tenggelam pada 3 September.
Pada operasi pencarian hari ketiga ini, tim SAR gabungan mengerahkan KRI Layaran milik TNI Angkatan Laut (AL) dan Kapal Patroli (KP) 3002 Teluk Ambon milik Polairud Polda Maluku.
Kepala Basarnas Ambon Mustari mengatakan, operasi pencarian masih difokuskan di sekitar lokasi terbakarnya kapal nahas tersebut.
Baca juga: 5 ABK Selamat Usai Melompat ke Laut Saat KM Hentri Terbakar, Sempat Terombang-ambing 4 Hari
Adapun lokasi pencarian berada pada titik koordinat 6° 18’ 32.10’’ S-132° 17’ 17.34’’ E, jarak ± 121,38 NM.
“Hari ini ada dua kapal yang dikerahkan, KRI Layaran milik TNI AL dan kapal patroli KP 3002 Teluk Ambon milik Polairud Polda Maluku, kedua kapal ini bergerak dari Dobo, Kepulauan Aru,” kata Mustari kepada Kompas.com via telepon seluler, Jumat (10/9/2021).
Ia mengaku, seharusnya ada beberapa kapal lain yang ikut dalam misi pencarian tersebut. Namun, sejumlah kapal yang sedianya bergerak dari Tual batal terlibat dala pencairan.
“Untuk kapal dari Tual karena pertimbangan kondisi cuaca buruk dan gelombang tinggi, mereka tidak berani keluar,” ujarnya.
Meski begitu, kata Mustari, Pos SAR Tual masih terus berkoordinasi dengan Dandim 1503 Maluku Tenggara dan Wakapolres Maluku Tenggara untuk melibatkan unsur Potensi SAR yang ada di Pulau Tanimbar, seperti Babinsa dan Bhabinkamtibmas bersama masyarakat setempat untuk pelaksanaan Operasi SAR bila cuaca membaik.
“Dikarenakan sampai saat ini wilayah Perairan Maluku Tenggara masih sangat ekstrim dan masih ada warning sampai beberapa hari kedepan,” ujarnya.
Sebelumnya, KM Hentri yang mengangkut 32 anak buah kapal (ABK) dilaporkan terbakar di peraiaran Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, pada 3 September 2021.
Baca juga: Kisah 5 ABK KM Hentri Terombang-ambing 4 Hari di Laut, Kapal Terbakar dan 25 Rekannya Masih Hilang
Kapal tersebut awalnya bertolak dari Pelabuhan Muara Angke, Jakarta, menuju Papua, pada 15 Agustus 2021.
Namun, saat melintas di peraiaran Kepulauan Tanimbar, kapal tersebut diterjang gelombang tinggi hingga terjadi guncangan hebat yang mengakibatkan kebakaran.
Akibat insiden itu, dua ABK dinyatakan tewas, lima orang selamat, dan 25 lainnya masih hilang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.