Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Asosiasi Peternak soal Makna Poster yang Dibentangkan ke Arah Jokowi

Kompas.com - 09/09/2021, 15:52 WIB
Asip Agus Hasani,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Seorang peternak ayam bernama Suroto, seorang diri membentangkan poster ke arah Presiden Joko Widodo yang sedang melintas di Jalan Moh Hatta, Kota Blitar menuju Makam Bung Karno, Selasa (7/9/2021) lalu.

Poster yang dibentangkan warga Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar itu bertuliskan "Pak Jokowi Bantu Peternak Beli Jagung dengan Harga Wajar."

Baca juga: Tiba-tiba Bentangkan Poster ke Arah Jokowi, Pria di Blitar Ditangkap Polisi

Ketua Koperasi PUTERA Blitar yang merupakan asosiasi peternak ayam petelur, Sukarman mengatakan, permintaan dalam poster tersebut merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi kalangan peternak ayam.

Jagung, kata dia, merupakan salah satu komponen penting pakan ayam selain bekatul dan konsentrat.

"Selama bertahun-tahun ini masalah yang dihadapi peternak ayam itu ya berputar-putar pada harga telur dan harga pakan ayam terutama jagung," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (9/9/2021).

Baca juga: Terungkap, Sosok Pria Pembentang Poster ke Arah Jokowi, Seorang Peternak dan Langsung Diantar Pulang Polisi

Jika kenaikan harga pakan ayam naik diikuti juga dengan kenaikan harga jual telur, ujarnya, jelas tidak ada masalah.

Namun, lanjutnya, tidak jarang peternak menghadapi situasi di mana harga pakan naik tapi harga telur turun seperti yang dihadapi dalam beberapa bulan terakhir.

 

Ilustrasi ayam.PIXABAY/DANGANHFOTO Ilustrasi ayam.
Saat ini, kata dia, harga jagung berada di kisaran  Rp 5.700 hingga Rp 5.900 per kilogram.

"Setelah dicampur dengan bahan pakan yang lain, kami harus keluar Rp 6.600 per kilogram untuk pakan siap pakai," jelasnya.

Dengan harga pakan itu, kata dia, harga jual telur di kandang peternak harusnya berada di angka Rp 20.000 sampai Rp 20.500 per kilogram.

Kenyataannya, tambah Sukarman, sudah sekitar dua bulan terakhir harga telur berada di bawah Rp 16.000 per kilogram.

Baca juga: Pria Ditangkap karena Bentangkan Poster ke Jokowi, Polisi Diminta Tak Overdosis

Menurutnya, peternak ayam terus menanggung kerugian yang besar.

Salah satu cara mengurangi kerugian itu adalah bagaimana dapat membeli jagung dengan harga yang lebih rendah.

Sementara, harga jagung berada jauh di atas harga yang ditetapkan kementerian perdagangan, yaitu Rp 4.500 per kilogram.

"Jadi isi posternya Pak Suroto itu sudah benar, minta bantuan Pak Jokowi agar peternak bisa membeli jagung dengan harga wajar. Berapa? Ya sesuai ketetapan Kementerian Perdagangan, Rp 4.500 per kilogram," ujarnya.

Penyampaian aspirasi dianggap wajar

Menurut Sukarman, wajar jika peternak berkeinginan menyampaikan aspirasinya langsung ke kepala pemerintahan ketika masalah yang sama terus berulang-ulang.

Sebenarnya aspirasi itu pun tidak berlebihan karena hanya meminta bantuan agar peternak bisa mendapatkan jagung dengan harga wajar.

"Jadi sebenarnya kami ini seharusnya boleh menuntut bahkan, yaitu menuntut agar ketetapan harga jagung itu benar-benar dijaga oleh pemerintah," ujarnya.

Kata-kata pada isi poster itu, kata Sukarman, sudah sangat halus karena tidak bernada protes atau tuntutan tapi sekedar meminta bantuan.

Baca juga: Kontras Kritik Langkah Polisi Amankan Warga yang Bentangkan Poster ke Jokowi

 

Ilustrasi telurUnsplash/Taisiia Shestopal Ilustrasi telur
Blitar penghasil telur terbesar

Sukarman menambahkan, sudah sewajarnya jika aspirasi terkait situasi sulit yang dihadapi peternak ayam di Indonesia ini turut disampaikan oleh peternak Blitar.

Alasannya, Kabupaten dan Kota Blitar adalah daerah penghasil telur terbesar yang memasok sekitar 30 persen kebutuhan telur nasional.

Kata Sukarman, sebelum pandemi, terdapat sekitar 4.500 peternak ayam mandiri di Blitar dengan beragam skala usaha mulai dari kategori rumah tangga hingga skala sedang dan besar.

Jumlah populasi ayam, kata dia, mencapai sekitar 28 juta ekor dengan produktivitas mencapai 1.100 ton per hari.

"Jadi wajar jika kami peternak di Blitar ini sangat ingin menyampaikan aspirasi ini langsung ke Pak Jokowi," ujarnya.

Baca juga: Polisi Bantah Tangkap Peternak yang Bentangkan Poster di Blitar, Kapolres: Ini Pengamanan...

Diberitakan sebelumnya, seorang pria membentangkan poster ke arah Presiden Jokowi saat mobil yang dikendarai presiden melintas pelan meninggalkan lokasi vaksinasi di area parkir PIPP menuju Makam Bung Karno, Selasa sore.

Poster yang dibentangkan pria itu berbunyi "Pak Jokowi Bantu Peternak Beli Jagung dengan Harga Wajar."

Aksi bentang poster itu hanya berlangsung beberapa detik karena seorang warga yang mengaku ketua paguyuban penarik becak segera merebut poster itu.

Polisi kemudian menggelandang pria yang kemudian diketahui bernama Suroto itu menuju ke sebuah mobil dan membawanya ke Kantor Polres Blitar Kota.

Menurut polisi, Suroto tidak ditahan dan segera dilepaskan setelah identitasnya diketahui polisi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com