Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelombang Setinggi 6 Meter Ancam Sejumlah Perairan di Maluku, Nelayan Diminta Waspada

Kompas.com - 09/09/2021, 14:06 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Ambon mengeluarkan peringatan dini terkait cuaca buruk dan gelombang tinggi di wilayah Maluku.

BMKG memperingatkan gelombang tinggi mencapai enam meter berpotensi terjadi di sejumlah perairan laut Maluku hingga Jumat (10/9/2021).

Baca juga: 23 Rumah di Buru Selatan Rusak Dihantam Gelombang, Warga Mengungsi

Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Ambon Ashar mengatakan, gelombang setinggi dua setengah meter hingga empat meter berpeluang terjadi di laut Seram Bagian Timur, Perairan Pulau Buru, Perairan Pulau Ambon dan Lease, Perairan Selatan Pulau Seram, dan Laut Banda.

Sedangkan gelombang dengan ketinggian empat hingga enam meter berpotensi terjadi di Perairan Sermata-Leti, Perairan kepulauan Babar, Laut Tanimbar, Perairan Kai, Laut Aru, dan Laut Arafuru bagian tengah dan barat.

“Ancaman gelombang tinggi mencapai enam meter berpeluang terjadi di sejumlah peraiaran Maluku hingga Jumat besok,” kata Ashar dalam keterangan terulis yang diterima Kompas.com, Kamis (9/9/2021).

Selain gelombang tinggi, cuaca buruk berupa angin kencang terpantau di perairan Pulau Sermata, Kepulauan Aru, Laut Banda, dan Laut Arafuru.

“Di sejumlah perairan Maluku angin bertiup dengan kecepatan 30 knot,” ujarnya.

Terkait cuaca buruk dan gelombang tinggi di sejumlah perairan Maluku itu, Ashar mengimbau warga khususnya para nelayan tradisional dan penyedia jasa transportasi laut agar lebih waspada dengan kondisi cuaca yang terjadi.

“Untuk nelayan dan armada transportasi agar dapat memperhatikan risiko keselamatan pelayaran,” katanya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku, Henri Farfar juga mengimbau hal yang sama kepada para nelayan dan penyedia jasa transportasi laut.

“Demi keselamatan, kami mengimbau agar para nelayan dan penyedia jasa transportasi laut dapat lebih waspada dengan konsisi cuaca buruk dan gelombang tinggi saat ini,” katanya.

Baca juga: Profil dan Sejarah Lahirnya Kota Ambon

Selain itu, Henri mengimbau warga yang tinggal di pesisir pantai agar waspada dengan cuaca buruk tersebut. Ia meminta warga dapat menghindari pesisir pantai demi keselamatan jiwa mereka.

"Termasuk bagi warga yang tinggal di pesisir pantai agar lebih waspada, kalau tidak memungkinkan bisa mencari tempat yang lebih aman untuk sementara," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Regional
Pilkada Bangka Selatan, PDIP Berpotensi Usung Kembali Petahana Riza-Debby

Pilkada Bangka Selatan, PDIP Berpotensi Usung Kembali Petahana Riza-Debby

Regional
Puluhan Sopir Angkut Barang di Pelabuhan Pangkalbalam Kehilangan Pekerjaan

Puluhan Sopir Angkut Barang di Pelabuhan Pangkalbalam Kehilangan Pekerjaan

Regional
KKB Kabur Saat Pasukan TNI dan Polri Tiba di Homeyo Intan Jaya

KKB Kabur Saat Pasukan TNI dan Polri Tiba di Homeyo Intan Jaya

Regional
KPU Wonogiri Tetapkan 50 Caleg DPRD Terpilih, 6 Mengundurkan Diri

KPU Wonogiri Tetapkan 50 Caleg DPRD Terpilih, 6 Mengundurkan Diri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com