Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Kisah Youtuber Lulusan SD Asal Banyumas | Pelajar SMK Ciamis Meninggal Usai Divaksin

Kompas.com - 09/09/2021, 08:10 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Siswanto (38) alias Siboen Nugroho adalah Youtuber lulusan SD asal Kabupaten Banyumas. Awalnya, konten Youtube Siboen berisi tutorial memperbaiki sepeda motor.

Ia membuat konten hanya dengan bermodalkan telepon pintar dengan spesifikasi seadanya. Untuk mengunggah video, ia menumpang menggunakan WIFI di balai desa.

Kini ia mendapatkan penghasilan puluhan juta rupiah dari 10 chanel yang ia kelola.

Sementara itu di Ciamis, Cahyono Putra (17), siswa SMK meninggal dunia sehari setelah suntik vaksin Covid-19 pada Rabu (1/9/2021).

Sebelum ditemukan meninggal dunia di dalam kamar, Cahyono sempat mengeluhkan badannya yang terasa nyeri dan lemas usai suntik vaksin.

Cahyono diketahui sedang dalam kondisi pemulihan pengobatan penyakit lambung saat menerima vaksin.

Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca Kompas.com dan berikut 5 berita populer Nusantara selengkapnya:

1. Siboen, Yotuber lulusan SD asal Banyumas

Youtuber Siboen Nugroho, warga Desa Kasegeran, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN Youtuber Siboen Nugroho, warga Desa Kasegeran, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Siswanto (38) alias Siboen Nugroho adalah Yoyuber asal Desa Kasegeran, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Ia saat ini mengelola 10 chanel Youtube dengan penghasilan mencapai Rp 50 juta per bulan. Bahkan di tahun 2019, ia pernah mendapatkan uang hingga Rp 150 juta per bulan.

"Tahun 2019 pernah sampai Rp 150 juta, tapi tahun 2020 mulai turun, terus turun-turun. Sekarang rata-rata per bulan sekitar Rp 50 juta, dari 10 channel yang saya miliki," ungkap Siboen.

Baca juga: Dituduh Lakukan Pesugihan, Siboen Akhirnya Membuat Kampung YouTuber (3)

Dengan kesuksesannya itu, baru-baru ini ia mendapatkan penghargaan dari Menteri Sosial Tri Rismaharini sebagai pemuda kreatif lulusan panti rehabilitasi sosial.

Hingga saat ini akun YouTube Siboen channel ini memiliki 1,28 juta subcriber.

Selain Siboen channel, ia juga membuat bebeberapa akun YouTube dengan konten yang berbeda. Antara lain, Siboen Misteri, Siboen Vlog, Siboen Viva, Siboen Seven dan lainnya.

Awal-awal menjadi Youtuber, ia mengunggah video dengan menumpang WiFi di balai desa.

"Nge-upload video durasi tiga menit bisa berjam-jam, maklum wifi desa," ujar Siboen.

Baca juga: Kisah Siboen, YouTuber Lulusan SD Berpenghasilan Capai Rp 150 Juta per Bulan (1)

2. Pelajar SMK meninggal usai vaksin

Foto-foto ayah dan ibu kandung Cahyono Putra (17) seorang pelajar SMK swasta di Kabupaten Ciamis, yang diketahui meninggal usai divaksin saat ditemui Kompas.com di rumahnya Desa Sukamanah, Kecamatan Sindangkasih, Kabupaten Ciamis pada Rabu (8/9/2021).KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA Foto-foto ayah dan ibu kandung Cahyono Putra (17) seorang pelajar SMK swasta di Kabupaten Ciamis, yang diketahui meninggal usai divaksin saat ditemui Kompas.com di rumahnya Desa Sukamanah, Kecamatan Sindangkasih, Kabupaten Ciamis pada Rabu (8/9/2021).
Cahyono Putra (17), seorang siswa sekolah menengah atas (SMK) di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, meninggal dunia sehari setelah disuntik vaksin Covid-19 pada Rabu (1/9/2021).

Ibu kandung Cahyono, Ani Anggraeni (40) mengatakan, anaknya sebenarnya dalam kondisi pemulihan pengobatan penyakit lambung.

Bahkan, Cahyono masih mengonsumsi sisa obat penyakit lambungnya saat ikut belajar tatap muka di sekolah dan saat proses vaksinasi.

Sebelum disuntik vaksin, menurut Ani, Cahyono juga telah menyampaikan informasi mengenai riwayat penyakit dan pengobatan kepada petugas vaksinasi.

Usai vaksin, Cahyono sempat mengeluhkan merasaka nyeri dan lemas. Ia kemudian ditemukan meninggal di dalam kamarnya.

Baca juga: Pelajar SMK Meninggal Usai Divaksin, Ternyata Sedang dalam Pengobatan

3. Hilang sebulan, sapi yang dicuri tiba-tiba pulang

Ilustrasi sapi ongole. SHUTTERSTOCK/REEZKY PRADATA Ilustrasi sapi ongole.
Setelah hilang lebih dari satu bulan, seekor sapi yang dicuri tiba-tiba kembali pulang ke rumah pemiliknya, Oktavianus Fainaken (57), warga Kupang pada Minggu (5/9/2021).

Sang pemilik terkejut lantaran pada bagian paha sapi miliknya terdapat tulisan 'B Lopo', yang tak lain adalah nama pencuri sapi.

Sapi itu juga pulang dalam kondisi terikat tali dan terdapat cap bertulis 'DP' di bagian lain tubuhnya. Selain itu tanduk dan telinga sapi terlihat telah dipotong.

Tulisan tersebut membuka jalan bagi petugas kepolisian untuk menemukan dan meringkus pelaku yang bernama Benyamin Lopo (47) yang tak lain tetangga satu desa dari pemilik sapi.

Baca juga: Sapi Curian Tiba-tiba Pulang ke Rumah Pemilik, di Tubuhnya Tertulis Nama Pencuri

4. Kasus Nenek Lasmi

Direktur RSAM Lukman Pura (tengah) saat memberikan klarifikasi atas kasus dugaan pemukulan terhadap penjual air panas, Nenek Lasmi.KOMPAS.com/TRI PURNA JAYA Direktur RSAM Lukman Pura (tengah) saat memberikan klarifikasi atas kasus dugaan pemukulan terhadap penjual air panas, Nenek Lasmi.
Manajemen Rumah Sakit Abdul Moeleok (RSAM) Lampung sudah meminta maaf atas tindakan satpam yang memukul penjual air panas, Nenek Lasmi.

Meski demikian, di sisi lain, pihak rumah sakit tetap menilai Nenek Lasmi menyalahi aturan.

Menurut Direktur RSAM Lampung Lukman Pura saat pandemi semua akses masuk ke rumah sakit sangat terbatas.

"Jangankan pedagang, pengunjung dan pasien saja dibatasi," kata Lukman kepada wartawan, Rabu (8/9/2021).

Bahkan, Lukman mengatakan, keberadaan para pedagang kecil seperti Nenek Lasmi sangat bisa membawa penyebaran Covid-19 ke dalam lingkungan rumah sakit.

"Seorang ahli jantung, perawat jantung, terkontaminasi oleh kunjungan tipikal nenek ini. Dia (pedagang) yang membawa infeksi kepada perawat saya. Perawat jantung saya, pengalaman 30 tahun, mati oleh kunjungan Nenek ini," kata Lukman.

Baca juga: Direktur RSAM: Ahli Jantung Saya Meninggal karena Orang Semacam Nenek Lasmi

5. Rombongan Danrem baku tembak dengan KNPB

Aparat Gabungan TNI -Polri terlibat Kontal Tembak dengan KNPBMaichel Kompas.com Aparat Gabungan TNI -Polri terlibat Kontal Tembak dengan KNPB
Kontak tembak antara aparat gabungan TNI-Polri rombongan Danrem 181/PVT Brigjen TNI Indra Heri dengan Kelompok Komite Nasional Papua Barat (KNPB) terjadi di Kampung Kamat, Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat, Minggu (5/9/2021).

Peristiwa tersebut terjadi saat rombongan Darem di perjalanan hendak menuju Kisor untuk meninjau pos koramil yang diserang kelompok separatis beberapa waktu lalu.

Saa melintas di Kampung Kamat, rombongan mendapati jembatan yang sengaja dirusak.

Setelah itu, rombongan Danrem melihat sekelompok orang yang menenteng senjata api, yang diduga adalah kelompok KNPB.

Tim gabungan TNI-Polri kemudian melakukan pengejaran terhadap kelompok itu. Kelompok KNPB disebut lari ke dalam hutan, sampai akhirnya terjadi kontak senjata.

Baca juga: Rombongan Danrem Brigjen TNI Indra Heri Baku Tembak dengan KNPB di Papua Barat, Begini Kronologinya

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Fadlan Mukhtar Zain, Irwan Nugraha, Sigiranus Marutho Bere, Tri Purna Jaya, Maichel | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief, Abba Gabrillin, Pythag Kurniati, Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com