Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah Tatap Muka di Kota Malang, Siswa Boleh Tak Pakai Seragam

Kompas.com - 06/09/2021, 15:59 WIB
Andi Hartik,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Sejumlah Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Malang, Jawa Timur mulai menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) pada Senin (6/9/2021).

Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang, Suwarjana mengatakan, berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 35 Tahun 2021, daerah dengan status PPKM level 3 sudah bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka.

"Inmendagri membolehkan. Kemudian SE Wali Kota juga memperbolehkan dengan standar protokol kesehatan dan kita melakukan itu sesuai dengan standar," kata Suwarjana di Balai Kota Malang, Senin.

Baca juga: Daftar 4 Daerah di Jatim yang Masih PPKM Level 4

Meski belum semua, menurut Suwarjana, mayoritas sekolah tingkat SD dan SMP di Kota Malang sudah belajar tatap muka dengan presentase 50 persen dari total siswa.

"Perkiraan saya sudah 80 persen tatap muka. Kapasitas 50 persen dari jumlah siswa untuk SD-SMP," jelasnya.

Suwarjana mengatakan, setiap siswa yang sekolah tatap muka harus mendapat izin orangtua. Menurutnya, izin dari orangtua tersebut merupakan syarat wajib bagi siswa yang ingin belajar di sekolah.

"Harus ada izin orangtua. Itu wajib hukumnya," katanya.

Sedangkan, vaksinasi untuk pelajar di Kota Malang masih berlangsung. Sampai saat ini, baru sekitar 10.000 siswa yang sudah divaksin dari sekitar 45.000 siswa yang akan divaksin.

Baca juga: Pemuda Nekat Bawa 30 Kg Ganja, Sempat Terkendala Syarat Vaksinasi

Suwarjana menjelaskan, vaksinasi tidak menjadi syarat wajib pembelajaran tatap muka. Dengan demikian, sekolah tatap muka bisa dimulai meski belum semua siswa disuntik vaksin.

"Perlu digarisbawahi vaksinasi bukan satu-satunya syarat untuk tatap muka," katanya.

Saat ini, vaksinasi untuk pelajar berlangsung di Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang (Polkesma). Nantinya vaksinasi juga akan dilakukan ke setiap sekolah.

Siswa Tak Harus Pakai Seragam

Meski belajar tatap muka, siswa tidak diharuskan memakai seragam. Siswa bisa memakai pakaian bebas asalkan rapi.

Hal ini untuk memudahkan siswa supaya tidak harus membeli seragam baru. Sebab, siswa yang datang ke sekolah tidak boleh memakai pakaian yang sama dengan yang dipakai di hari sebelumnya.

"Dalam situasi seperti sekarang ini kami tidak memaksakan siswa harus berseragam karena perekonomian seperti ini," katanya.

Baca juga: Cara Tempat Hiburan di Surabaya Kelabui Petugas, Ganjal Pintu dengan Mesin Cuci hingga Pura-pura Direnovasi

Kepala SMPN 8 Malang, Anny Yulistyowati mengatakan, pihaknya menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat. Setiap siswa yang ke sekolah wajib mengenakan masker dobel.

Siswa juga harus bawa hand sanitizer dan tidak boleh berkerumun.

"Siswa harus pakai masker dobel. Jadi masker medis dan masker kain," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Regional
Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Regional
Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Regional
20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

Regional
Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Regional
Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Regional
Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Regional
Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Bakal Berkoalisi dengan Partai Pendukung Prabowo-Gibran

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Bakal Berkoalisi dengan Partai Pendukung Prabowo-Gibran

Regional
4 Tahun Cabuli Anak Tirinya, Pria di Wonogiri Ditangkap Polisi

4 Tahun Cabuli Anak Tirinya, Pria di Wonogiri Ditangkap Polisi

Regional
Kronologi Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali, Berawal dari Hubungan Sesama Jenis

Kronologi Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali, Berawal dari Hubungan Sesama Jenis

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik Putus Akses Padang-Solok, Lalin Macet Parah

Longsor di Sitinjau Lauik Putus Akses Padang-Solok, Lalin Macet Parah

Regional
Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus, Desa Waowala Dilanda Hujan Abu

Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus, Desa Waowala Dilanda Hujan Abu

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik Sumbar, 2 Kendaraan Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik Sumbar, 2 Kendaraan Tertimbun

Regional
Tim Gabungan Pemkab Agam Temukan Nenek yang Hilang Usai Ikut Pengajian

Tim Gabungan Pemkab Agam Temukan Nenek yang Hilang Usai Ikut Pengajian

Regional
Senderan Pantai di Pebuahan Segera Dibangun, Bupati Jembrana Minta Warga Beri Dukungan

Senderan Pantai di Pebuahan Segera Dibangun, Bupati Jembrana Minta Warga Beri Dukungan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com