Dari beberapa orang yang hadir, 9 warga ikut mengambil kursi pesanan itu, bersama sopir dan kernet truk yang digunakan mengangkut batu putih.
Total ada 11 orang dalam truk nahas itu.
"Teman-teman berkumpul dengan kendaraan truk dan sopir, 11 orang berangkat menuju Candi Ijo, karena pesannya di sana," ucap Syamsul.
Menurut dia, kondisi truk seperti biasa, tidak ada kendala saat berangkat.
Namun, saat pulang, baru sekitar 2 menit dari lokasi pengambilan batu, truk mengalami kecelakaan.
Baca juga: Kronologi Truk Batu Alami Kecelakaan di Tebing Breksi Sleman, Diduga Rem Blong, 6 Orang Tewas
Truk pengangkut batu mengalami kecelakaan di Jalan Breksi, Gunung Sari, Sambirejo, Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman, pada Jumat malam.
Akibatnya, 5 orang atas nama Suprapto, Ali Fahrudin, Wahyu Rohman Wadini, Heriyanto (keempatnya warga Dusun Daraman), dan Imam warga Dusun Kwasen, Kalurahan Srimartani, meninggal dunia di lokasi.
Sementara itu, Misbah menyusul kelima rekannya, meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan.
Adapun korban luka yakni Jahid, Muryanto, dan R, bocah berusia 8 tahun, anak dari Suprapto yang juga meninggal dunia.
Sopir truk bernama Sodik dan kernet Noval, keduanya berasal dari Beran, Prambanan, Sleman.
"Truknya itu yang sama untuk mengambil batu sebelumnya (beberapa bulan lalu)," ucap Syamsul.
Lurah Srimartani, Mulyana mengatakan, warga yang meninggal tersebut selama ini turut andil dalam pengembangan Bulak Umpeng.
Bahkan ikut mengembangkan dari nol hingga dikenal banyak orang. Mereka bekerja siang malam untuk pengembangan pariwisata.
Selain itu, mereka memikirkan nasib warga di masa pandemi.
Bahkan, Mulyana menyebut warga yang meninggal itu pejuang bagi wilayahnya.
"Sebagai pejuang pengembangan destinasi wisata," kata Mulyana.