Salin Artikel

Perjuangan Warga Daraman, Mimpi Desa Wisata dan Musibah Tragis

Ratusan pelayat mendatangi beberapa rumah warga yang mengalami musibah di Jalan Candi Ijo, Gunung Sari, Sambirejo, Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman.

Para korban jiwa dan korban luka, sebagian besar memang berasal dari Dusun tersebut.

Sejak pagi, ratusan pelayat mendatangi satu per satu rumah korban yang memang bertetangga.

Mereka mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya 5 orang warga Daraman.

Sementara 1 orang berasal Dusun Kwasen, Kalurahan Srimartani.

Mimpi warga demi desa wisata

Kepala Dukuh Daraman, Syamsul Arifin (30) menceritakan bahwa awalnya masyaakat sekitar memiliki niat untuk mengembangkan wilayahnya dan memiliki destinasi wisata.

Wilayah itu sebenarnya sudah memiliki destinasi wisata, yakni Bulak Umpeng yang mulai dibuka untuk umum sejak 2020.

Bulak Umpeng merupakan destinasi wisata yang menyuguhkan panorama persawahan dan perbukitan.

Suasana asri ini mampu menjadi magnet wisatawan, terutama para pesepeda setiap akhir pekan.

Selain pemandangan, Bulak Umpeng juga menyediakan berbagai makanan tradisional yang dijual warung-warung berbentuk gubug yang berbentuk unik.

Tepat di depan warung yang dibatasi jalan di pinggir sawah, terdapat kursi yang terbuat dari potongan batu putih.

Total ada 5 kursi yang sudah ada sejak Bulak Umpeng dikembangkan sebagai destinasi wisata.

Terus berbenah seiring bertambahnya wisatawan, warga sepakat untuk menambah kursi yang dipesan dari Sambirerjo, Prambanan.

Warga sekitar mendapatkan bantuan dari salah satu anggota DPRD Bantul untuk menambah fasilitas tempat duduk tersebut.

Akhirnya, tempat duduk yang dipesan sudah selesai dibuat dari batu putih pada Jumat (3/9/2021).

"Kebetulan tadi malam ditelepon, sudah jadi tempat duduknya 10 set. Kita koordinasi di grup, siapa yang ikut kerja bakti silakan ikut hadir di Bulak Umpeng setelah habis magrib," kata Syamsul saat ditemui di sekitar rumah duka, Sabtu.


Musibah tragis

Dari beberapa orang yang hadir, 9 warga ikut mengambil kursi pesanan itu, bersama sopir dan kernet truk yang digunakan mengangkut batu putih.

Total ada 11 orang dalam truk nahas itu.

"Teman-teman berkumpul dengan kendaraan truk dan sopir, 11 orang berangkat menuju Candi Ijo, karena pesannya di sana," ucap Syamsul.

Menurut dia, kondisi truk seperti biasa, tidak ada kendala saat berangkat.

Namun, saat pulang, baru sekitar 2 menit dari lokasi pengambilan batu, truk mengalami kecelakaan.

Truk pengangkut batu mengalami kecelakaan di Jalan Breksi, Gunung Sari, Sambirejo, Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman, pada Jumat malam.

Akibatnya, 5 orang atas nama Suprapto, Ali Fahrudin, Wahyu Rohman Wadini, Heriyanto (keempatnya warga Dusun Daraman), dan Imam warga Dusun Kwasen, Kalurahan Srimartani, meninggal dunia di lokasi.

Sementara itu, Misbah menyusul kelima rekannya, meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan.  

Adapun korban luka yakni Jahid, Muryanto, dan R, bocah berusia 8 tahun, anak dari Suprapto yang juga meninggal dunia.

Sopir truk bernama Sodik dan kernet Noval, keduanya berasal dari Beran, Prambanan, Sleman.

"Truknya itu yang sama untuk mengambil batu sebelumnya (beberapa bulan lalu)," ucap Syamsul.

Sang pejuang tutup usia

Lurah Srimartani, Mulyana mengatakan, warga yang meninggal tersebut selama ini turut andil dalam pengembangan Bulak Umpeng.

Bahkan ikut mengembangkan dari nol hingga dikenal banyak orang. Mereka bekerja siang malam untuk pengembangan pariwisata.

Selain itu, mereka memikirkan nasib warga di masa pandemi.

Bahkan, Mulyana menyebut warga yang meninggal itu pejuang bagi wilayahnya. 

"Sebagai pejuang pengembangan destinasi wisata," kata Mulyana.


Salah seorang warga, Imam Syafii (48), kakak dari korban meninggal Ali Fahrudin mengatakan, warga sekitar memang sedang bersemangat mengembangkan destinasi wisata di daerahnya.

Salah satunya membeli tempat duduk dari batu putih seharga Rp 150.000 per setnya. 

Rumah Ali berhadapan dengan rumah Suprapto yang juga menjadi korban kecelakaan.

Suprapto merupakan ketua RT setempat.

"Saya malah dapat kabar dari Facebook, kebetulan sedang bekerja," kata Imam.

Kepala Bidang Humas Polda DIY Kombes Yuliyanto mengatakan, kecelakaan terjadi sekitar pukul 20.00 WIB.

"Tanggal 3 September 2021 terjadi kecelakaan tunggal truk engkel," ujar Yuliyanto kepada wartawan, Jumat.

Kecelakaan terjadi tepatnya di depan Gapura Gunung Sari, Dusun Gunung Sari, Sambirejo, Prambanan, Sleman.

Yuliyanto menyampaikan, truk tersebut menangkut batu dari daerah Candi Ijo.

"Dugaan sementara remnya blong, sehingga kendaraan hilang kendali, kemudian roboh dan terperosok membentur pagar rumah, kemudian berhenti dalam posisi miring," kata dia.

https://regional.kompas.com/read/2021/09/05/115526578/perjuangan-warga-daraman-mimpi-desa-wisata-dan-musibah-tragis

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke