Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Nyoman Darma, Tukang Sapu Kantor Gubernur Bali Berjuang Rawat 4 Anaknya yang Lumpuh

Kompas.com - 03/09/2021, 16:46 WIB
Ach Fawaidi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BALI, KOMPAS.com - Pasangan suami istri di Bali, I Nyoman Darma (45) dan istrinya Nyoman Sarmini (40), berjuang merawat empat anaknya yang lumpuh.

Nyoman Darma bekerja sebagai tukang sapu di Kantor Gubernur Bali. Ia mengatakan, gejala kelumpuhan anaknya telah terlihat sejak usia tiga bulan.

"Dari tiga bulan sudah kelihatan, dari mata semakin membesar, sudah dibawa ke dokter tapi tidak ada perubahan. Kata dokter tidak ada obatnya," kata Nyoman Darma, Jumat (3/9/2021).

Nyoman Darma bersama istrinya dikaruniai enam anak. Dari keenam anak tersebut, empat di antaranya mengalami kelumpuhan.

Mereka adalah Wayan Sudarma (25) yang merupakan anak pertama, anak kedua Kadek Sudarsana (19), anak keempat Ketut Suartama (17), dan anak kelima Iluh Nanda (10).

Baca juga: Ragam Alasan Warga Isoman di Denpasar Tolak Dipindahkan ke Isoter: Rumah Kosong hingga Punya Hewan Peliharaan

Sementara anak ketiga Nyoman Marianti (19) dan anak keenam Gede Adi Gunawan (7) dalam keadaan normal. Marianti saat ini juga sudah menikah.

Kini, Nyoman Darma yang tinggal di Jalan Nangka, Kota Denpasar, itu mengaku pasrah dengan situasi yang dialaminya.

"Sudah keadaannya begini," tuturnya.

Pendapatan tak cukup penuhi kebutuhan keluarga

Nyoman Darma mengaku, pekerjaan sebagai tukang sapu di Kantor Gubernur Bali didapat saat Mangku Pastika menjabat sebagai gubernur.

Berstatus sebagai pekerja kontrak, ia mendapatkan upah bersih sebesar Rp 2,5 juta per bulan. Jumlah itu telah dipotong pembayaran asuransi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Regional
Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Regional
Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Regional
Bukan Fenomena 'Heat Wave', BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Bukan Fenomena "Heat Wave", BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Regional
301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com