Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Pria Mengamuk di Kantor Desa, Tuduh Kades Ambil Hadiah Lomba dari Presiden Jokowi

Kompas.com - 02/09/2021, 21:25 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Sebuah video yang menayangkan seorang pria mengamuk di ruang pertemuan viral di media sosial dan aplikasi pesan instan WhatsApp, Rabu (1/9/2021).

Tayangan video itu menampilkan seseorang pria memakai kaos hitam putih sedang berbicara kasar sembari menunjuk seorang pria berpakaian safari.

Laki-laki berpakaian safari yang dimaki dan ditunjuk, tampak mundur menghindari lawan bicara yang menudingnya.

Namun pada detik berikutnya, pria yang mengamuk itu melancarkan tendangan dan pukulan ke arah pria berpakaian safari.

Pria berpakaian safari terjatuh akibat pukulan dan tendangan tersebut.

Dalam video berdurasi 2 menit 50 detik itu, tampak beberapa orang memakai baju safari berusaha menghentikan perbuatan pria yang mengenakan kaos hitam putih.

Setelah mengamuk di ruang pertemuan, pria itu masuk ke ruang perkantoran.

Sempat terjadi dialog antara pelaku dengan beberapa orang yang ada di tempat itu, namun apa yang dibicarakan tidak terdengar jelas.

Baca juga: Kasus Kematian Tinggi, Satgas Covid-19 Jombang: 90 Persen Pasien yang Meninggal Belum Vaksin

Hadiah Lomba dari Jokowi

Peristiwa yang viral itu terjadi di Kantor Desa Catak Gayam, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Kapolsek Mojowarno AKP Yogas mengungkapkan, peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (31/8/2021) siang.

Saat itu, para staf beserta perangkat dan Kepala Desa Catak Gayam sedang berada di kantor desa.

Yogas menuturkan, kronologi peristiwa berawal dari kedatangan JT ke kantor desa dan disambut beberapa orang staf dan perangkat desa.

Namun tanpa diduga, JT langsung mengamuk dan meminta pertanggungjawaban Kepala Desa Catak Gayam terkait hadiah lomba yang pernah diikutinya.

JT yang emosi mengejar seorang berpakaian safari, hingga menendang, dan memukulnya.

Adapun pria berpakaian safari yang ditendang JT, adalah Sugeng Syamsuri, Kepala Desa Catak Gayam.

JT yang merupakan warga Desa Catak Gayam, ujar Yogas, menuding mengambil hadiah lomba dari Presiden Jokowi. Hadiah itu tak diberikan kepada dirinya.

"Tidak tahu persis lomba apa, tapi JT minta hadiah lomba dari Jokowi. JT marah karena menurut dia, hadiah dari Jokowi ditilap kepala desa," ungkap Yogas kepada Kompas.com, Kamis (2/9/2021).

 

Dirujuk ke RSJ

Yogas mengatakan, peristiwa yang viral tersebut telah dimediasi di Mapolsek Mojowarno, Kamis siang.

Peristiwa itu tidak diproses ke jalur hukum karena JT diketahui pernah mengalami gangguan jiwa.

Hingga saat ini, JT juga masih dalam pengawasan petugas kesehatan dari Puskesmas Mojowarno.

Baca juga: Ekskavasi Capai 90 Persen, Begini Penampakan Petirtaan Kuno di Sumberbeji Jombang

Yogas mengungkapkan, beberapa tahun lalu, pria berusia 51 tahun itu sempat mengalami depresi setelah kalah dalam pemilihan kepala desa (Pilkades).

Pada Kamis, lanjut dia, setelah pertemuan antara JT dan Kepala Desa Catak Gayam di Mapolsek Mojowarno, kasus itu dianggap selesai.

Adapun JT, akibat peristiwa itu akhirnya dirujuk ke RSJ Lawang, Kabupaten Malang.

"Saat ini sedang dalam perjalanan ke RSJ Lawang, Malang. Evakuasi berjalan lancar, tidak ada perlawanan, dia mau diantarkan," kata Yogas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com