KOMPAS.com - BRM, remaja 15 tahun warga Jombang, Jawa Timur memlih tetap mengasuh 2 adiknya usai kehilangan ibunya yang meninggal karena Covid-19.
BRM dan dua adiknya, , AR (12) dan AF (4) adalah warga Desa Catak Gayam, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang. Selama ini mereka tinggal dengan ibu dan nenek.
BRM saat ini duduk di bangku kelas 2 Madrasah Aliyah, adiknya yang pertama ada di kelas 2 MTs, lalu adiknya yang paling kecil, baru masuk playgroup.
Baca juga: Pasien Isoman di Jombang Mulai Dipindahkan ke Rumah Isolasi Terpusat
Sang ibu yang beprofesi sebagai guru les privat meninggal dunia pada Minggu (15/8/2021) diusia 39 tahun
Sementara sang nenek yang sempat tinggal bersama tak bisa merawat karena kondisi kesehatannya tak stabil dan kini dirawat di rumah kerabat.
Sedangkan ayah dari tiga anak tersebut telah lama pergi setelah bercerai dengan alrmahum istrinya.
Baca juga: Ditinggal Sang Ibu karena Covid-19, Remaja 15 Tahun Ini Ingin Lanjut Sekolah dan Rawat 2 Adiknya
Mereka dikarantina karena salah satu mengalami gejala batuk dan meriang.
Menurut BRM, adik pertamanya tak mengeluhkan gejala. Namun adik bungsunya batuk, rewel dan susah makan.
Setelah seminggu menjalani karantina, kondisi mereka sudah mulai membaik.
"Masuk ke sini hari Senin. Sekarang tidak lagi batuk. Tinggal adik saya ini yang kadang-kadang batuk dan masih pilek," kata BRM, saat ditemui di tempatnya isolasi, Sabtu (21/8/2021).
Baca juga: Remaja 15 Tahun Rawat 2 Adiknya di Tempat Isolasi Usai Kehilangan Ibu karena Covid-19
BRM mengaku tak ingin mengecewakan mendiang ibunya yang sudah lebih dulu menghadap Ilahi.
Karena itu, sepeninggal sang ibu, ia tetap akan melanjutkan sekolah dan merawat kedua adiknya.
Dia ingin mewujudkan cita-citanya sebagai pengusaha sukses agar bisa menjaga dan merawat kedua adiknya.
"Habis isolasi mau lanjut sekolah. Keinginan saya mau menjadi pengusaha sukses," ujar BRM.
Baca juga: Terapkan PPKM Level 3, Sekolah Tatap Muka di Jombang Tunggu Rekomendasi Satgas