Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas SD Ditembok 3 Meter, Guru dan Orangtua Murid Sering Terperosok Saat Lewati Jalan Darurat yang Rawan Longsor

Kompas.com - 02/09/2021, 15:39 WIB
Irwan Nugraha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com – Jalan masuk bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tugu 2 Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, yang ditutup tembok “benteng” beton 3 meter menyisakan beberapa cerita pilu dari orangtua, guru dan murid sekolah tersebut.

Mereka selama ini mesti melewati jalan darurat lewat persawahan, kuburan dan perbukitan bekas galian C yang rawan longsor jika terjadi hujan deras di kawasan tersebut.

Para orangtua dan guru sekolah itu telah beberapa kali mengalami jatuh saat melewati jalan darurat pesawahan dan jalan setapak perbukitan yang masih dipenuhi semak-semak belukar.

Baca juga: Bangunan SD di Tasikmalaya Ditutup Benteng Setinggi 3 Meter, Siswa Bingung Cari Jalan Masuk Saat Mulai PTM

Jalan darurat melewati belakang sekolah itu hampir lima kali lipat jauhnya ketimbang jalan utama yang kini ditutupi tembok beton oleh penilik lahan di depannya.

“Bukan hanya para orangtua yang mengalami jatuh dan sering terpeleset saat melewati jalan daruat itu. Kami pun para guru sudah ada dua orang guru yang terjatuh saat melewati jalan darurat belakang sekolah ini. Bukan hanya jalannya yang kecil, tapi kondisinya yang terjal dan banyak berbatu membahayakan semua orang yang melewatinya,” jelas Kepala SDN Tugu 2, Cihideung, Kota Tasikmalaya, Sri Mulyani, kepada wartawan di kantornya, Rabu (2/9/2021) pagi.

Baca juga: Cerita Siswa SD yang Ditutup Benteng 3 Meter, Harus Susuri Sawah dan Kuburan untuk Masuk Sekolah

 

Khawatir anak-anak jadi korban

Foto-foto jalan darurat terjal dan membahayakan serta lewat pesawahan dan kuburan harus dilewati ratusan pelajar SDN Tugu 2 Kota Tasikmalaya, seusai jalan utamanya ditembok benteng beton 3 meter oleh pemilik lahannya, Rabu (2/9/2021).KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA Foto-foto jalan darurat terjal dan membahayakan serta lewat pesawahan dan kuburan harus dilewati ratusan pelajar SDN Tugu 2 Kota Tasikmalaya, seusai jalan utamanya ditembok benteng beton 3 meter oleh pemilik lahannya, Rabu (2/9/2021).
Sri pun selama ini setiap pagi bersama seluruh gurunya selalu menyambut muridnya di belakang sekolah karena khawatir akan terjadi apa-apa dengan kondisi jalan darurat yang membahayakan tersebut.

Apalagi, bagi siswa usia masih anak seperti murid kelas I dan II yang selama ini tak diantar oleh orangtuanya ke sekolah.

Adapun siswa yang selalu diantar orangtuanya pun selalu ada laporan sering terjatuh saat mengantar anaknya lewat jalan darurat tersebut.

“Kita khawatir anak-anak yang usianya masih kecil dan baru masuk akan berbahaya kalau lewat jalan darurat lewat belakang itu. Yang orang tuanya mengantar anaknya setiap hari saja, banyak laporan sering terjatuh, karena memang jalan masuknya terjal dan berbatu serta menanjak,” tambahnya.

Baca juga: Kasus Jalan Masuk SD Ditembok Setinggi 3 Meter, Polisi Cek Keabsahan Pemilik Lahan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Regional
Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Regional
Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Regional
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Korban Dibunuh di Bandung, Pelaku Ditangkap di Palembang

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Korban Dibunuh di Bandung, Pelaku Ditangkap di Palembang

Regional
Kantor UPT Pembibitan Pertanian NTT Terbakar, 2 Bangunan dan 4 Mobil Hangus

Kantor UPT Pembibitan Pertanian NTT Terbakar, 2 Bangunan dan 4 Mobil Hangus

Regional
Dinyatakan Bersalah Jadi Sebab Banjir di Kota Serang, BBWSC3 Banding

Dinyatakan Bersalah Jadi Sebab Banjir di Kota Serang, BBWSC3 Banding

Regional
Hari Pertama PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Semarang, Belum Ada yang Daftar

Hari Pertama PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Semarang, Belum Ada yang Daftar

Regional
Pemprov Sumbar Siapkan 6 Titik Nobar Timnas lewat Videotron

Pemprov Sumbar Siapkan 6 Titik Nobar Timnas lewat Videotron

Regional
PSI dan PBB Beri Sinyal Kuat Dukung Andra Soni di Pilkada Banten 2024

PSI dan PBB Beri Sinyal Kuat Dukung Andra Soni di Pilkada Banten 2024

Regional
Vonny Francis, Perempuan Pertama yang Menyatakan Diri Maju Pilkada Sikka

Vonny Francis, Perempuan Pertama yang Menyatakan Diri Maju Pilkada Sikka

Regional
Di Sumbawa, Jokowi Ungkap Penyebab Turunnya Harga Jagung

Di Sumbawa, Jokowi Ungkap Penyebab Turunnya Harga Jagung

Regional
Pembangunan 'Sheet Pile' di Kawasan Rawan Rob Semarang Capai 70 Persen

Pembangunan "Sheet Pile" di Kawasan Rawan Rob Semarang Capai 70 Persen

Regional
Mengaku Cari Kalung Buat Seserahan, 2 Ibu Rumah Tangga Bobol Toko Emas

Mengaku Cari Kalung Buat Seserahan, 2 Ibu Rumah Tangga Bobol Toko Emas

Regional
Rem Blong, Truk Bermuatan 6 Ton Semangka Terguling di Wonosobo

Rem Blong, Truk Bermuatan 6 Ton Semangka Terguling di Wonosobo

Regional
'Niscala' Jadi Tema HUT Ke-477 Kota Semarang, Ini Artinya

"Niscala" Jadi Tema HUT Ke-477 Kota Semarang, Ini Artinya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com