Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Kecelakaan Beruntun Bus Sugeng Rahayu di Madiun, Tabrak Motor dan Truk Parkir, 1 Orang Tewas

Kompas.com - 02/09/2021, 09:22 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Yudha Adi Pratama (18), mahasiswa asal desa Gunungsari, Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri tewas saat kecelakaan beruntun yang melibatkan Bus Sugeng Rahayu.

Kecelakaan tersebut terjadi di ruas jalan nasional Desa Pajaran, kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun pada Selasa (31/8/2021) siang.

Kecelakaan itu berawal saat Bus Sugeng Rahayu yang dikemudikan Sadar Vendra Kencana melaju dari arah ke Madiun ke Surabaya.

Baca juga: Kecelakaan Bus Maut di Madiun Tewaskan Mahasiswa, Diduga Sopir Lalai hingga Videonya Viral

Saat melintas di Desa Pajaran, bus tersebut mendahului kendaraan yanga ada di depannya dan melewati garis marka.

Bus tersebut kemudian menabrak motor Honda Supra yang dikendarai oleh Yudha dari arah berlawanan.

Setelah menabrak sepeda motor, pengemudi Bus Sugeng Rahayu banting setir ke kiri dan menabrak truk yang sedang parkir.

Akibat kecelakaan tersebut, satu pengendara motor tewas dan lima penumpang bus dan sopir bus dilaporkan mengalami luka-luka.

Baca juga: Video Detik-detik Kecelakaan Maut di Madiun yang Viral, Polisi: Jadi Alat Bukti Penyidik

Videonya viral di media sosial

KECELAKAAN-Tangkapan layar video viral detik-derik kecelakaan beruntun di Madiun KOMPAS.COM/Tangkapan Layar Instagram ponorogo.update KECELAKAAN-Tangkapan layar video viral detik-derik kecelakaan beruntun di Madiun
Video derik-detik kecelakaan Bus Sugeng Rahayu di Madiun, viral di media sosial.

Video tersebut diduga direkam oleh salah satu penumpang yang duduk di bagian depan sebelah kiri atau persis di belakang kernet bus.

Terekam video bus yang melaju kencang dan mendahului dua kendaraan di depannya. Lalu terekam truk warna kuning melaju dari arah berlawanan.

Namun saat hendak berpapasan, terlihat pengendara motor muncul dari bagian belakang truk kuning tersebut. Pengendara motor tersebut tiba-tiba jatuh terbanting ke tengah ruas jalan.

Baca juga: Sudah Ganti Nama, Bus Sugeng Rahayu Masih Sering Kecelakaan

Sedangkan dari arah berlawanan melaju cepat Bus Sugeng Rahayu. Kecelakaan pun tak bisa hindari.

Di video tersebut terdengar suara perekam yang spontan berteriak mengucapkan istigfar dan takbir.

Kanit Laka Satlantas Polres Madiun Ipda Nanang Setiawan mengatakan, video tersebut akan dijadikan barang bukti.

Menurut Nanang, kecelakaan tersebut dipicu oleh kelalaian pengemudi bus.

"Benar itu memang videonya (viral). Video itu akan dijadikan barang bukti penyidik untuk kami sampaikan ke pimpinan saat gelar penanganan kasusnya,” kata Nanang, saat dikonfirmasi Kompas.com melalui sambungan telepon seluler, Rabu (1/9/2021).

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Maut Bus Sugeng Rahayu, Ini Bahaya Nyalip di Tikungan

Ia mengatakan pihak kepolisian masih belum memeriksa sopir bus karena yang bersangkutan masih dirawat di rumah sakit.

“Sopir masih dalam perawatan. Jadi, belum bisa diperiksa,” ujar Nanang.

Sementara itu terkait video yang merekam korban dan motornya jatuh di tengah jalan sebelum tertabrak bus, Nanang menngatakan masih belum bisa menyimpulkan penyebabnya karena masih dalam tahap penyelidikan.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Muhlis Al Alawi | Editor : Priska Sari Pratiwi, Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com