Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru SD yang Aniaya Tokoh Adat di NTT Belum Ditahan, Keluarga Korban: Kami Kecewa

Kompas.com - 28/08/2021, 13:23 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Keluarga Petrus Bait Lake (73), tokoh adat Desa Haumeni, yang menjadi korban penganiayaan, merasa kesal.

Kekesalan itu disebabkan lantaran hingga saat ini polisi belum menahan pelaku MS yang merupakan guru Sekolah Dasar di Kefamenanu Utara, Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Kami kecewa, karena kami sudah lapor di Polres dan sudah diambil visum dan saksi juga sudah kasih keterangan, tapi pelaku belum ditahan," ungkap juru bicara keluarga, Leksi Oetpah, kepada Kompas.com, Sabtu (28/8/2021).

Baca juga: Anjing Ditembak dengan Senapan Angin hingga Mati, Aktivis Hewan: Pelaku Bisa Dipidana

Menurut Leksi, keluarga sudah mendatangi Polres TTU untuk menanyakan perkembangan kasus itu.

Namun, penyidik Satreskrim mengatakan masih menunggu hasil visum dan keterangan tambahan saksi.

Hal tersebut, kata Leksi, membuat keluarga merasa proses penanganan hukum oleh penyidik Polres TTU tidak adil.

Awal mula kejadian

IlustrasiPIXABAY.com Ilustrasi

Leksi menjelaskan, kejadian penganiayaan tersebut bermula ketika korban datang ke tempat duka kakak sepupunya yang meninggal dunia di Kensulat, Kelurahan Kefamenanu Utara.

Saat itu, kondisi tempat duka telah sepi karena sudah dini hari.

Korban tampak duduk bersama beberapa orang warga di dalam tenda duka

Beberapa saat kemudian, pelaku Marsel Suni yang telah berada dalam pengaruh minuman keras, datang dari arah belakang korban kemudian langsung menyerangnya.

"Pelaku menyerang korban dari arah belakang dan langsung memukul wajah korban hingga jatuh tersungkur,"ujar Leksi.

Baca juga: Besok, Kapolsek Penganiaya Warga di NTT Jalani Sidang Pelanggaran Disiplin

Ilustrasi penganiayaanKompas.com/ERICSSEN Ilustrasi penganiayaan
Tidak puas dengan itu, lanjut Leksi, pelaku Marsel juga menginjak leher korban, memukul tulang belikat, serta memelintir tangan kanan korban.

Akibat penganiayaan itu, korban mengalami luka pada bagian wajah, leher, cedera di tangan dan kakinya.

Bahkan korban juga kesulitan untuk berjalan dengan normal karena kondisi tulang kakinya terkilir.

"Kondisi korban saat ini masih sakit dan menjalani perawatan di rumah saja, namun kami juga menyayangkan penyidik kepolisian belum menindaklanjuti laporan dari korban yang saat ini dalam kondisi tidak berdaya,"kata dia.

Baca juga: Kronologi Guru SD Aniaya Tokoh Adat, Diduga Mabuk, Pukul Korban hingga Jatuh Tersungkur

Pihak keluarga korban juga menanyakan langsung kepada penyidik Polres TTU terkait perkembangan penanganan perkara tersebut.

Namun penyidik menyebutkan, masih menunggu berkas laporan korban lengkap baru dapat mengambil tindakan memproses hukum pelaku.

"Kami heran dengan alasan penyidik yang  menunggu berkas keterangan dari korban sudah lengkap baru akan memproses pelaku, sedangkan korban telah berikan keterangan dan melakukan visum sesuai petunjuk penyidik, namun belum ada kejelasan, sedangkan pelakunya seolah tidak tersentuh hukum, dan masih aman-aman saja di rumahnya," ujar Leksi.

Baca juga: Guru SD Diduga Mabuk Miras Aniaya Tokoh Adat, Dilaporkan ke Polisi

Kapolres TTU AKBP Nelson Filipe Diaz Quintas, yang dihubungi melalui ponselnya belum merespons.

Begitu pula dengan Kasat Reskrim Polres TTU AKP Sujud Alif Yulamlam dan Kabid Humas Polda NTT Kombes Rishian Krisna.

Pertanyaan yang dikirim melalui pesan WA belum dibalas.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTT, NTB, Kalbar, dan Kalsel 27 Agustus 2021

Sebelumnya diberitakan, guru salah satu sekolah dasar di Kefamenanu Utara, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), berinisial MS dilaporkan ke markas kepolisian setempat.

Guru Aparatur Sipil Negara (ASN) itu dilaporkan, karena menganiaya Petrus Bait Lake (73), tokoh adat Desa Haumeni, Kecamatan Bikomi Utara.

"Korban (Petrus) sudah diperiksa oleh anggota," ungkap Kasat Reskrim Polres TTU AKP Sujud Alif Yulamlam, kepada Kompas.com, Kamis (26/8/2021).

Sujud menyebut, saat ini pihaknya masih menunggu hasil visum yang dikeluarkan oleh pihak rumah sakit umum setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Regional
KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

Regional
Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com