BANYUWANGI, KOMPAS.com - Wisata berbasis konservasi, Bangsring Underwater menjadi salah satu destinasi wisata andalan di Banyuwangi, Jawa Timur.
Wisata ini berjarak sekitar 30 kilometer dari pusat Kota Banyuwangi. Bangsring Underwater memiliki keindahan bawah laut dengan beragam biota laut yang menakjubkan.
Siapa sangka, sebelum tahun 2008 ekosistem bawah laut kawasan ini sempat mengalami kerusakan parah.
Baca juga: Makna Hari Raya Saraswati: Peringatan Turunnya Ilmu Pengetahuan Dalam Ajaran Hindu
Saat itu, nelayan di pantai Desa Bangsring masih menggunkan bom ikan hingga potas untuk menangkap ikan.
Pengambilan terumbu karang juga terus dilakukan.
Padahal perairan yang masuk Selat Bali ini memiliki perairan jernih dengan ekosistem terumbu karang dan ribuan ikan yang indah.
Hingga pada 2008, sekelompok nelayan mulai menyadari apa yang dilakukan selama ini salah. Alam rusak dan ikan menghilang.
"Dulu nelayan kami di sekitar Desa Basring mayoritas ilegal fishing dan perusak," kata Pengelola Bangsring Underwater, Sukirno saat dihubungi, Sabtu (28/8/2021).
Baca juga: Sejarah Perang Bayu di Banyuwangi, Perang Paling Kejam yang Dialami Belanda
Sekelompok nelayan lokal, Bangsring Samudera Bakti yang diketuai Ikhwan Arif, lantas mencoba menyadarkan nelayan lainnya.
Mereka terus mengedukasi para nelayan pentingnya menjaga ekosistem laut agar ikan tetap melimpah.
"Ketelatenan kita mengajak semua warga berhenti merusak alam. Kita edukasi terus dan mereka sadar," kata dia.
Baca juga: Kawasan Khusus Terpadu Eks Napi Teroris akan Dibangun di Banyuwangi