Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengedar Narkoba Merajalela, Pelakunya Mulai Mantan Polisi sampai Mahasiswa

Kompas.com - 26/08/2021, 11:05 WIB
Irwan Nugraha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

Napi perempuan kendalikan peredaran narkoba

Satnarkoba Polresta Tasikmalaya pun sampai sekarang masih mengembangkan beberapa kasusnya, terutama tersangka mantan polisi yang selama ini dikendalikan oleh narapidana perempuan di sebuah Lapas.

"Itu sesuai pengakuan tersangka bahwa selama ini yang mengendalikan atau bos-nya seorang narapidana perempuan di dalam Lapas. Kita akan kembangkan terus kasusnya sampai terungkap jaringannya," kata dia.

Bagi para tersangka pengedar narkoba jenis tembakau sintetis dan sabu terjerat Pasal 112 Undang-undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkoba dengan ancaman penjara 6 sampai 15 tahun.

Sedangkan kasus narkoba jenis obat keras dikenakan Pasal 196 Undang-undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dengan ancaman hukuman penjara 15 tahun.

"Semua tersangka kini sudah mendekam di ruang tahanan penjara Polresta Tasikmalaya," ujar dia.

Kesepuluh tersangka itu, tambah Aszhari, adalah SA, JZ, AR, OT, DA dan AI berprofesi buruh pengedar pil Hexymer dan Tramadol ditangkap di Panyingkiran, Indihiang dan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya.

Mahasiswa terlibat

Kemudian, RI seorang buruh pengedar tembakau sintetis ditangkap di Jatiwaras, Kabupaten Tasikmalaya dan AC, seorang pria berstatus mahasiswa yang mengedarkan narkoba jenis sama ditangkap di Sukarame, Kabupaten Tasikmalaya.

Sisanya dua pengedar narkoba jenis sabu NF, mantan polisi dan HP seorang wiraswasta yang ditangkap saat hendak menjual sabu dengan sistem tempel di wilayah perkotaan Tasikmalaya.

"Kalau yang mantan polisi itu ditangkap tangan saat membawa sabu hendak mengirimkan ke pembeli dengan sistem janjian di suatu tempat alias sistem tempel," pungkasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Pelanggar Syariat Islam di Bireuen Dieksekusi Cambuk 17-100 Kali

3 Pelanggar Syariat Islam di Bireuen Dieksekusi Cambuk 17-100 Kali

Regional
Tiba-tiba Berstatus WN Malaysia, Marliah Akhirnya Kembali Jadi WNI

Tiba-tiba Berstatus WN Malaysia, Marliah Akhirnya Kembali Jadi WNI

Regional
Penyelundupan Miras di Atas Kapal Pelni KM Sinabung Digagalkan, 120 Liter Dimusnahkan

Penyelundupan Miras di Atas Kapal Pelni KM Sinabung Digagalkan, 120 Liter Dimusnahkan

Regional
Aniaya Siswa SMP di Kupang, 2 Pria Ditangkap Polisi

Aniaya Siswa SMP di Kupang, 2 Pria Ditangkap Polisi

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Gempa M 5,2 Lombok Barat, Warga Kaget Dengar Suara Gemuruh

Gempa M 5,2 Lombok Barat, Warga Kaget Dengar Suara Gemuruh

Regional
[POPULER NUSANTARA] Jateng Masuki Musim Kemarau | Caleg Batal Jadi Aggota DPRD meski Dapat Suara Terbanyak

[POPULER NUSANTARA] Jateng Masuki Musim Kemarau | Caleg Batal Jadi Aggota DPRD meski Dapat Suara Terbanyak

Regional
Ikut Pilkada 2024, Bos Properti Semarang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Ikut Pilkada 2024, Bos Properti Semarang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Lombok Barat, Tidak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Lombok Barat, Tidak Berisiko Tsunami

Regional
Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com