SOLO, KOMPAS.com - Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Semanggi di Kelurahan Mojo, Kecamatan Semanggi, Solo, Jawa Tengah, akan dibangun ulang karena dinilai sudah tidak layak.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka meminta warga penghuni Rusunawa agar tidak khawatir dengan rencananya ini.
Pasalnya, bangunan yang dihuni oleh ratusan warga tersebut usianya sudah 10 tahun.
"Tidak usah khawatir. Kan baru saya audit. Itu rusunnya sudah 10 tahun sudah tidak layak. Konstruksinya sudah enggak kuat," kata Gibran di Solo, Selasa (24/8/2021).
Baca juga: Ada Coretan “Negaraku Minus Nurani” di Solo, Gibran: Siapa yang Bikin Silakan Ketemu Saya
Gibran mengatakan akan menyiapkan opsi terkait tempat tinggal sementara warga penghuni selama Rusunawa selama pembangunan.
Bangunan Rusunawa akan dirobohkan mulai Januari hingga Juni 2022.
Kemudian pemerataan lahan dimulai Juni hingga Desember 2022. Proses pembangunan proyek dimulai pada 2023.
Putra sulung Presiden Jokowi menegaskan pembangunan ulang dilakukan juga untuk memberikan kenyamanan bagi warga yang tinggal di Rusunawa.
"Nanti yang mengurus saya. Tidak ada yang kita usir. Tempatnya kita perbarui, kita perbaiki biar lebih layak," terang dia.
Baca juga: Kaget Ada Grafiti Sindir Pemerintah, Gibran: Yang Bikin Silakan Temui Saya
Gibran menjamin semua penghuni Rusunawa bisa kembali menempati setelah selesai pembangunan.
"Warga tenang saja. Penghuni lama nanti 100 persen bisa balik. Kan ada dua blok di situ. Ada 200 kepala keluarga kalau tidak salah jumlahnya. Nanti bisa kembali lagi," tutur dia.
Mengenai hal itu warga tidak mempermasalahkannya karena setelah pembangunannya selesai warga masih bisa kembali lagi menempatinya.
"Pada prinsipnya tidak ada masalah. Ke depannya memang sudah diikat bahwa yang menempati rusun akan dikembalikan lagi," kata dia.
Baca juga: Solo Perpanjang PPKM Level 4, Mal Diizinkan Beroperasi Secara Terbatas
Menurut dia selama pengosongan hingga proses pembangunan nanti, warga akan mendapatkan kompensasi biaya sewa rumah.
"Itu permintaan dari penghuni rusun. Tidak ada yang lain-lain," terang dia.
Sunarto mengatakan warga penghuni Rusunawa sempat merasa khawatir dengan rencana perobohan itu karena bersifat mendadak.
Namun, setelah mengadakan pertemuan dengan Gibran, warga merasa lega karena yang dikhawatirkan sudah terjawab.
Baca juga: Geram Aksi Vandalisme di Solo, Gibran: Kalau Ada yang Dikeluhkan Silakan Ketemu Saya
Sunarto menyebutkan ada sekitar 195 kepala keluarga yang sampai dengan saat ini menjadi penghuni Rusunawa.
"Secara langsung beliau menyampaikan tidak usah takut, khawatir dan sebagainya. Nanti tetap akan dipertanggungjawabkan sesuai aturan yang ada," ungkap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.